;

Abstrak


Morfosintaksis Verba Bersufiks -I dalam Bahasa Indonesia


Oleh :
Siti Ulfah Hardiyanti - S111908013 - Fak. Ilmu Budaya

ABSTRAK

 

Siti Ulfah Hardiyanti. S111908013. “Morfosintaksis Verba Bersufiks -i dalam Bahasa Indonesia”. Tesis. Linguistik Deskriptif, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret. 2023.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses morfosintaksis pada verba bersufiks –i yang memengaruhi struktur argumen serta mendeskripsikan struktur logis dan juga makna sufiks -i dalam klausa bahasa Indonesia dengan menggunakan teori Role Reference and Grammar.

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan data berupa kata yang berasal dari kelas kata praktegorial, nomina, adjektiva, dan verba yang mengalami proses morfologis dengan penambahan sufiks sehingga menjadi verba turunan serta klausa yang di dalamnya terdapat verba bersufiks –i beserta konteksnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data tulis yang diambil dari novel Max Havelaar karya Multatuli, Koran Harian Solopos edisi Januari 2021, dan klausa yang diambil dari intuisi penulis dengan memperhatikan dan mempertimbangkan struktur klausa Bahasa Indonesia yang berterima.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya proses morfosintaksis dalam pembentukan verba yang menggunakan sufiks –i. Verba yang dilekati sufiks –i dalam Bahasa Indonesia mengalami proses derivasi dari sejumlah morfem dasar, baik terikat maupun bebas. Dalam hal ini dasar yang dilekati oleh sufiks -i berupa dasar prakategorial, nomina, adjektiva, dan verba. Sedangkan, untuk proses morfosintaksis, penambahan sufiks -i akan mempengaruhi makna serta ketransitifan verba. Verba bersufiks -i dalam penelitian ini memiliki struktur argumen, seperti (x, y), (x, y, z), dan (x, y) (z). Argumen (z) dalam hal ini merupakan realisasi unsur Oblik atau non-argumen inti dalam klausa dengan verba aktif. Dalam bahasa Indonesia verba bersufiks –i banyak ditemukan dalam struktur logis verba accomplishment. Struktur logis setiap verbanya memiliki kesamaan formula, yaitu adanya operator CAUSE ‘MENYEBABKAN’ antarkalimatnya. Pembeda antara formula tiap masing-masing verba tersebut terletak pada bagian belakang formula yang menunjukkan makna pada predikatnya sehingga menghasilkan bentuk 1) [MENJADI punya’ (y, z)], 2) [MENJADI berada’(y, z)], 3) [MENJADI dapat’(y, z)], 4) [MENJADI tahu’(y, z)], dan 5) [MENJADI dalam keadaan’(y, z)]. Makna sufiks -i dalam Bahasa Indonesia mencakup: makna memberi, makna berulang, makna mendapat, makna perpindahan kepemilikan, makna mengambil, makna perpindahan posisi, dan makna kausatif.