Abstrak


Hubungan Resiliensi dan Psychological Well-Being Pada Guru Bimbingan dan Konseling Jenjang SMA/ SMK di Kabupaten Sragen


Oleh :
Yoga Yusril Mahendra - K3117077 - Fak. KIP

Yoga Yusril Mahendra. K3117077. Pembimbing I: Dr. Ribut Purwaningrum, M.Pd.
Pembimbing II: Dr. Naharus Surur, M. Pd. HUBUNGAN RESILIENSI DAN
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING JENJANG SMA/SMK DI KABUPATEN SRAGEN. Skripsi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli
2023.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis tingkat resiliensi pada guru
BK di Kabupaten Sragen, (2) menganalisis tingkat psychological well-being pada
guru BK di Kabupaten Sragen, dan (3) menganalisis adanya hubungan antara
resiliensi dengan psychological well-being pada guru BK di Kabupaten Sragen.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional.
Populasi pada penelitian ini yaitu Guru BK pada jenjang SMA/ SMK Negeri yang
berada di Kabupaten Sragen sebanyak 167 guru. Sampel pada penelitian ini adalah
117 yang ditentukan menggunakan perhitungan rumus Slovin. Sampel merupakan
guru BK yang diambil dengan teknik probability sampling dengan metode kocokan.
Peneliti mengumpulkan data menggunakan dua instrumen yaitu skala resiliensi
menggunakan Connor Davidson Resilience Scale (CDRISC) dan psychological
well-being menggunakan instrumen psychological well-being yang dikembangkan
oleh Jannah (2021). Teknik validasi instrumen menggunakan validasi isi untuk
mendapatkan penilaian expert judgement dan validasi konstruk untuk mendapatkan
penilaian dari sampel subjek dengan uji pearson correlation, sedangkan uji
reliabilitas menggunakan nilai cronbach’s alpha. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif untuk menemukan tingkat resiliensi dan psychological wellbeing
dan analisis korelasi sederhana dengan taraf signifikansi 0,05 untuk mencari
hubungan antara resiliensi dengan psychological well-being. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) Guru BK di SMA/SMK Kabupaten Sragen mayoritas
memiliki tingkat resiliensi dengan kategori sedang sebesar 69,2%, (2) Guru BK di
SMA/SMK Kabupaten Sragen mayoritas memiliki tingkat psychological wellbeing
dengan kategori sedang sebesar 69,2%, (3) terdapat hubungan yang
signifikan antara resiliensi terhadap psychological well-being guru BK di
SMA/SMK Kabupaten Sragen dengan nilai signifikansi 0,005 < 0>koefisien korelasi sebesar (0,253). Artinya, kenaikan tingkat resiliensi diiringi
dengan kenaikan psychological well-being, begitu pula sebaliknya. Kesimpulan
dari penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis diterima yaitu ditemukan adanya
hubungan yang signifikan antara resiliensi terhadap psychological well-being guru
BK di SMA/SMK Kabupaten Sragen. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya (1)
hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk membantu dalam
penelitian selanjutnya (2) mengkaji lebih lanjut mengenai penelitian resiliensi dan
psychological well-being serta menghubungkannya dengan variabel lain yang
berkaitan, dan (3) melakukan tindak lanjut dari penelitian ini salah satunya dengan
melakukan eksperimen untuk meningkatkan resiliensi dan psychological wellbeing
bagi guru BK.