CSR menduduki peran penting dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dalam melaksanakan CSR perusahaan biasanya melibatkan partisipasi masyarakat didalamnya karena masyarakat merupakan pihak yang relatif memiliki pengaruh besar terhadap keberadaan sebuah perusahaan. Masyarakat merupakan pihak yang mendapatkan akibat dari proses operasional perusahaan, baik yang bersifat ekonomi, sosial, politik juga lingkungan. Berbagai dampak tersebut mampu diminimalkan dengan melaksanakan CSR, seperti adanya pemberdayaan masyarakat, program pendidikan, pemeliharaan lingkungan dan lain sebagainya.
Penelitian ini bertujuan meninjau efektivitas program CSR PT BPI di Desa Sengon, Kecamatan Subah menggunakan kriteria efektivitas menurut Budiani melalui berbagai aspek yaitu ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program dan pemantauan program. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik menentukan informan dengan teknik purposive sampling, validitas data yang digunakan adalah validitas triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan efektivitas program CSR PT BPI di Desa Sengon ditinjau dari aspek ketepatan sasaran program diketahui sudah efektif karena sasaran program ini sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh PT BPI, target sasaran tersebut sudah benar dan memang sesuai pada masing-masing kategori kegiatan yang dijalankan. Aspek sosialisasi program penyampaian informasi oleh PT BPI terkait program peningkatan literasi dengan dana dari CSR PT BPI kepada masyarakat sudah efektif dikarenakan sudah diadakan sosialisasi tersebut secara bertingkat. Aspek tujuan program kesesuaian hasil dinilai sudah efektif. Hal ini karena adanya respon yang baik dari masyarakat yang telah mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan. Aspek pemantauan program dinilai cukup efektif karena sudah ada kegiatan pemantauan program oleh PT BPI selaku penanggungjawab program meskipun belum dilakukan secara rutin.
