Abstrak


Pembangunan Irigasi Kedungputri dan Pengaruhnya pada Sosial Ekonomi Purworejo Tahun 1900-1942


Oleh :
Dwipayana Prabhakusuma - B0419015 - Fak. Ilmu Budaya

Pembangunan Irigasi Kedungputri di Purworejo dilakukan untuk mengatasi krisis yang tejadi di Purworejo. Krisis ekonomi serta krisis air yang terjadi diakibatkan oleh program Cultuurstelsel, penggundulan hutan  serta Perang Jawa pada pertengahan abad ke-19.  Pembangunan irigasi ini mengalami berbagai tahap serta perubahan pengelolaan yang tadinya dilakukan oleh pejabat lokal yakni Bupati Purworejo menjadi dinas pekerjaan umum pemerintah kolonial atau dikenal dengan BOW. Latar belakang masalah tersebut memunculkan tiga pertanyaan masalah dalam penelitian ini yakni, 1. Faktor potensi apa yang dimiliki Purworejo untuk mendukung peningkatan produksi agraria? 2. Mengapa saluran Irigasi Kedungputri perlu dibangun? 3. Apa dampak yang strategis dari pembangunan dan operasional Irigasi Kedungputri bagi perekonomian Purworejo?

Metode yang digunakan adalah metode penelitian historis. Metode tersebut terdiri dari lima tahapan yaitu, pemilihan topik, kajian sumber, verifikasi sumber, interpretasi dan historiografi. Guna membantu untuk melihat sejauh mana perubahan dan keragaman yang tampak dalam sejarah pembangunan Irigasi Kedungputri di Purworejo maka digunakan sebuah metodologi struktural. Metodologi struktural dapat membantu menganalisis perubahan melalui kondisi masyarakat pada sebelum dibangunnya irigasi, hingga kondisi masyarakat setelah adanya pembangunan irigasi. Selain itu metodologi struktural dapat membantu untuk mengetahui perubahan fenomena sosial dan ekonomi yang berkembang akibat dari pembangunan Irigasi Kedungputri.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan Irigasi Kedungputri telah meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan di Purworejo. Kondisi ekonomi masyarakat telah stabil dan terhindar dari krisis air maupun ekonomi yang terjadi pada pertengahan abad ke-19. Selain itu, irigasi ini juga berhasil menjadi tenaga pembangkit listrik untuk bangunan sekolah, pemerintahan hingga militer di Purworejo. Pada bidang geografi akibat dari perluasan irigasi ini telah merubah morfologi wilayah Purworejo yang tadinya lahan tegalan menjadi lahan garapan baik perkebunan, pertanian bahkan juga perluasan lahan pemukiman penduduk.  

Dapat disimpulkan bahwa pembangunan Irigasi Kedungputri oleh pemerintah Hindia Belanda telah membawa dampak perubahan pada berbagai bidang dan membuat Purworejo terhindar dari krisis air dan ekonomi yang ada, bahkan Irigasi Kedungputri telah berhasil membuat Purworejo sebagai salah satu daerah penghasil tanaman pangan yang besar di Jawa Tengah. Irigasi Kedungputri mengairi lahan hingga seluas 5000 hektar di Purworejo dan termasuk sebagai irigasi modern pertama dan terbesar di Purworejo. Dengan bukti-bukti keberhasilan Irigasi Kedungputri membuktikan teori ekologi politik yang dikemukakan oleh Russet. Teori ini menyebutkan bahwa hubungan antara manusia dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial, ekonomi, dan politik yang melingkupinya.