;

Abstrak


Hubungan Kebiasaan Makan, Dukungan Keluarga dan Body Image dengan Status Gizi pada Remaja Putri Akhir di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Pontianak


Oleh :
Deviro - S531908012 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Remaja putri sangat rentan terhadap permasalahan gizi karena secara hormonal, fisik, psikososial dan tingkah laku mengalami perubahan. Perubahan status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, pemahaman gizi yang keliru yang dipicu oleh keinginan remaja memiliki bentuk tubuh yang disukai, kesukaan berlebihan terhadap makanan tertentu serta dukungan keluarga dalam membangun perilaku untuk mengkonsumsi makanan sehat.

Tujuan: Menganalisis hubungan kebiasaan makan, body image dan dukungan keluarga dengan indeks massa tubuh dan rasio lingkar pinggang-panggul pada remaja putri akhir di sekolah tinggi ilmu kesehatan Kota Pontianak.

Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan menggunakan simple random sampling. Sebanyak 102 responden dipilih dalam penelitian ini dari Poltekkes Kemenkes, Politeknik Aisyiyah, Sekolah Tinggi Kesehatan yarsi di Kota Pontianak. Kebiasaan makan diperoleh dengan Adolescent Food Habits Cheklist (AFHC), body image diukur menggunakan Kuesioner Figure Rating Scale (FRS), dukungan keluarga diperoleh dengan kuesioner melalui google form, Indeks Massa Tubuh diukur dengan pengukuran antropometri tinggi badan dan berat badan sedangkan RLPP diukur menggunakan tali meteran. Data yang diperoleh kemudian diuji menggunakan rank spearman dan regresi linier berganda.

Hasil: Kebiasaan makan (p: 0.00 ; r:-0.755) berhubungan negatif dengan indeks massa tubuh. Dukungan keluarga (p: 0.250 ; r:-0.114) tidak berhubungan negatif dengan indeks massa tubuh. Body image (p: 0.011 ; r:0.249) berhubungan positif dengan indeks massa tubuh. Kebiasaan makan (p: -0.718 ; r:-0.718) berhubungan negatif dengan rasio lingkar pinggang-panggul. Dukungan keluarga (p:0.204 ; r:0.358) tidak berhubungan negatif dengan rasio lingkar pinggang-panggul. Body image (p: 0.350 ; r:0.00) berhubungan positif dengan rasio lingkar pinggang-panggul. Hasil analisis regresi linier berganda  yaitu sumbangan pengaruh kebiasaan makan, dukungan keluarga, body image, uang saku dan pendapatan orang tua sebesar 53.1% terhadap indeks massa tubuh dan sebesar 50.4% terhadap rasio lingkar pinggang-panggul.

Kesimpulan: Kebiasaan makan, body image berhubungan dengan indeks massa tubuh dan rasio lingkar pinggang panggul remaja putri akhir di sekolah tinggi ilmu kesehatan kota Pontianak.