;
Latar Belakang: Gangguan Bipolar merupakan salah satu penyebab utama disabilitas global di antara gangguan mood. Mekanisme Gut-Brain Axis diduga berperan dalam menimbulkan gejala klinis gangguan bipolar. Pengobatan standar sebagai terapi utama saat ini belum cukup untuk mencapai status remisi. Oleh karena itu perlu pemberian terapi adjuvan. Pemberian probiotik terbukti dapat memperbaiki episode gangguan bipolar dengan cara memperbaiki keadaan Microbiota-Gut-Brain Axis.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik sebagai terapi adjuvan pada bipolar.
Metode: Penelitian Randomized, double-blinded, placebo-controlled trial selama 28 hari ini melibatkan 30 pasien episode gangguan Bipolar. Subjek dibagi ke dalam dua kelompok, kelompok yang menerima terapi standar dan Probiotik (1000 mg/hari) dan kelompok yang menerima terapi standar dan plasebo sebagai kontrol. Gejala klinis gangguan dinilai berdasarkan skor Young Mania Rating Scales (YMRS), Beck Depression Inventory (BDI-II) dan penilaian kadar BDNF di laboratorium.
Hasil: Kelompok dengan pemberian terapi adjuvan probiotik menunjukkan perbaikan pada skor YMRS (p=0.01), BDI-II (p=0.01) dan peningkatan pada kadar BDNF (p=0.02) signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini juga menilai kekuatan pengaruh pemberian probiotik yaitu didapatkan pengaruh yang besar terhadap perubahan skor YMRS (ES=1.18), didapatkan pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan skor BDI (ES=1.18), didapatkan pengaruh yang sedang terhadap perubahan kadar BDNF (ES= 0.77) dan didapatkan pengaruh yang sedang terhadap perubahan Episode gangguan Bipolar (ES= 0.55). Terkait keamanan, tidak ada efek samping yang ditimbulkan selama pemberian probiotik.
Kesimpulan: Probiotik sebagai terapi adjuvan dapat memperbaiki gejala klinis dan meningkatkan BDNF pasien Bipolar.