Abstrak


Analisis Komunikasi Interpersonal antara Pelatih dan Siswa dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi (Studi Kasus Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Babadan Cabang Ponorogo)


Oleh :
Septiyan Nur Rois - D0218079 - Fak. ISIP

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia. Namun pada perkembangannya acap terjadi singgungan baik dengan organisasi lain hingga masyarakat. Kabar baiknya di Kabupaten Ponorogo angka kasus konflik yang berujung kekerasan tersebut tercatat 0 kasus dalam beberapa tahun terakhir. Berangkat dari hal tersebut, peneliti tergerak untuk meneliti bagaimana proses komunikasi antara pelatih dan siswa di PSHT Ranting Babadan Cabang Ponorogo yang merupakan salah satu sub bagian PSHT di Kabupaten Ponorogo. 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran bagaimana komunikasi interpersonal antara pelatih dan siswa PSHT Ranting Babadan Cabang Ponorogo dalam menumbuhkan sikap toleransi dalam menjaga kerukunan. 
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi, sedangkan perolehan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model analisis data menurut Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. 
Hasil penelitian menunjukkan terjadinya proses komunikasi interpersonal antara pelatih dan siswa terjadi dalam sesi ajar Kerohanian/ Ke-sh-an. Proses tersebut berjalan secara ideal sesuai indikator keberhasilan komunikasi interpersonal di antaranya keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif dan kesetaraan. Namun juga ditemukan beberapa hambatan yang tentu akan memiliki dampak proses dari komunikasi interpersonal tersebut. Implikasi dari proses tersebut adalah ajaran yang dapat disampaikan dan diserap dengan baik sehingga tumbuh sikap toleransi antar anggota perguruan PSHT dengan indikator sikap toleransi berupa sikap toleransi siswa terus berkembang seiring dengan penyampaian nilai-nilai budi pekerti dalam ajaran kerohanian/ ke-SH-an. Proses ini berkontribusi pada zero case konflik kekerasan antar perguruan silat di wilayah hukum Kepolisian Resort Ponorogo.