Abstrak


Dampak Operasional Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo terhadap Kinerja Simpang Empat Cembengan


Oleh :
Zufar Alifuddin - I0119171 - Fak. Teknik

Zufar Alifuddin, 2023. DAMPAK OPERASIONAL MUSEUM, BUDAYA, SAINS, DAN TEKNOLOGI BENGAWAN SOLO TERHADAP SIMPANG EMPAT CEMBENGAN, Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Salah satu program pembangunan perkotaan oleh Pemkot Surakarta yaitu pembangunan Museum Budaya, Sains, dan teknologi Kota Surakarta, pembangunan ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan daerah, terutama di bidang transportasi. Museum ini akan berada di Jl. Ki Hajar Dewantara yang berdekatan dengan Simpang Empat Cembengan dan beroperasi pada tahun 2026. Keberadaan museum ini akan menimbulkan bangkitan dan tarikan yang mempengaruhi kinerja Simpang Empat Cembengan.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kinerja Simpang Empat Cembengan pada kondisi eksiting tahun 2023 dan pada tahun 2026 saat museum beroperasi serta membandingkan hasil analisis dari kedua kondisi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survei kondisi nyata di lapangan dan metode analisis dengan menggunakan software PTV Vistro dan parameter kinerja yang digunakan berupa lama tundaan dan emisi gas buang kendaraan.

Hasil analisis kinerja simpang pada pada saat museum beroperasi menunjukan adanya penurunan kinerja simpang, berdasarkan parameter DS = +0,17 - +0,18, D = +21,1 -  +46  det/smp, LOS = E- F, dan menghasilkan gas buang kendaraan 6,49 - 14,12 kali lebih besar dibanding kondisi eksisting. Sedangkan setelah dilakukan optimasi penurunan kinerja simpang dapat ditekan menjadi memiliki DS = +0,17 - +0,18, D = +10,1 - +17 det/smp, LOS = D - E, dan menghasilkan gas buang kendaraan 0,46-0,64 kali lebih besar dibanding kondisi eksisting. Berdasarkan hasil analisis kinerja simpang bersinyal terjadi penurunan kinerja simpang pada saat museum beroperasi dibandingkan dengan kondisi eksisting yang disebabkan pertumbuhan kendaraan serta bangkitan dan tarikan kendaraan dari museum, maka diperlukan optimasi simpang bersinyal untuk menekan penurununan kinerja simpang.