Abstrak


Nilai Keteladanan Cerita Rakyat “Pakuning Tanah Jawa” terhadap Kehidupan Masyarakat Desa Magersari, Kota Magelang (Suatu Tinjauan dan Bentuk dan Fungsi)


Oleh :
Davor Abiluthfi Luca Perdana - B0116018 - Fak. Ilmu Budaya

Masalah yang mendasari penelitian ini, yakni bagaimana suatu cerita rakyat yang dianggap tidak masuk di akal sehat bisa mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar tempat cerita rakyat tersebut. Kemudian dari masalah tersebut penelitian ini memiliki tujuan agar peneliti dan pembaca umum mengetahui bentuk, fungsi, nilai keteladanan dan juga pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar. Diharap kan penelitian ini mampu memberikan nilai teladan bagi pembaca.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa metode penelitian kualitatif yang disandingkan dengan bentuk penelitian lapangan berupa observasi langsung dan juga wawancara. Yang nantinya data yang dihasilkan berupa data deskriptif. Data deskriptif berupa data seperti kata-kata tertulis ataupun lisan dan juga perilaku dari orang-orang yang diamati.

Cerita rakyat ini memiliki isi berupa mitologi, legenda, dan sejarah Gunung Tidar. Bentuk dari cerita rakyat ini berupa legenda Syeikh Subakir, Gunung Tidar, paku tanah Jawa, dan situs makam Gunung Tidar. Cerita rakyat ini memiliki fungsi religius, ekonomi, sosial-budaya, lingkungan, dan pengetahuan. Nilai keteladanan berupa kesejahteraan, kerja keras, disiplin, pendidikan, pelestarian dan kreativitas budaya, kerukunan dan penyelesaian konflik, dan komitmen.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Isi dari cerita rakyat ini adalah Mitologi, legenda, dan sejarah. Bentuk dari Cerita Rakyat “Pakuning Tanah Jawa” di Gunung Tidar adalah Syeikh Subakir, Gunung Tidar Magelang, Paku Tanah Jawa, dan Situs Makam Gunung Tidar (2) Fungsi dari Cerita Rakyat “Pakuning Tanah Jawa” di Gunung Tidar adalah Fungi Religius dan Mitos, Ekonomi, Sosial-Budaya, Lingkungan, dan Pengetahuan (3) Pengaruh yang ditimbulkan dari Cerita Rakyat “Pakuning Tanah Jawa” adalah nilai-nilai keteladanan seperti: Kesejahteraan, Kerja Keras, Disiplin, Pendidikan, Pelestarian dan kreativitas budaya, kerukunan dan penyelesaian konflik, dan komitmen.