Abstrak
Partisipasi kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pelaksanaan program rintisan sekolah bertaraf Internasional di SMP 1 Kudus tahun 2008 / 2009
Oleh :
Jarno - S8101083 -
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui 1) Program pelaksanaan dan pengembangan rintisan sekolah bertaraf internasional di SMP 1 Kudus 2). Bentuk partisipasi Kepala sekolah , Guru dan Komite sekolah SMP 1 Kudus terhadap program pelaksanaan dan pengembangan rintisan sekolah bertaraf internasioanl di SMP 1 Kudus 3) Faktor-faktor yang menghambat dalam implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional di SMP 1 Kudus dan uapaya untuk mengatasinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dekriptif jenis studi kasus tunggal terpancang ( embeded case study research ) berusaha untuk menggali sebanyak mungkin fakta dalam fokus penelitian. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumen yang melibatkan Kepala Sekolah, pengurus komite sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Tim penegembang sekolah, guru, karyawan dan peserta didik. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miler dan Huberman. Data diperoleh dengan perpanjangan waktu penelitian, ketekunan dalam pengamatan dan informan merupakan kunci penelitian, tranggulasi yang digunakan meliputi tranggulasi data, tranggulasi methode dan tranggulasi sumber.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa 1) Pengembangan program rintisan sekolah bertaraf internasioanl tersusun dalam rencana pengembangan sekolah ( RPS ) terdiri dari dua bagian yaitu rencana kerja dan anggaran sekolah ( RKAS-1 ) yang merupakan program jangka lima tahun dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah ( RKAS-2) yang merupakan program jangka satu tahun.komponen yang dikembangkan terdiri dari 9 standar yaitu (a) pengembangan standar isi ( kurikulum ) bertaraf internasional , (b) pengembanagan standar kompetensi lulusan ( SKL) yaitu memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang ICT, berbahasa inggris dan mampu memilih serta memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari secara bijaksana, memiliki ketangguhan, kedisiplinan dan kecermatan dalam bekerja, (c) pengembangan proses pembelajaran dengan media pemebelajaran ICT dan media komunikasi Bahasa Inggris, (d) pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yaitu mempu berbahasa inggris dan menggunakan ICT dalam melaksanakan tugas, (e) pengembangan manajeman dan pengelolaan bersatanr internasional dengan menrapakan ISO 9001: 2008 (f) pengembangan sarana prasarana dengan melengkapi sarana pembelajaran di kelas dan luar kelas berstandar internasional, (g) pengembangan standar pembiayaan dengan mengajukan dana blok grant, (h) pengembangan standar penilaian dengan penerapan ICT, (i) pengembangan standar lingkungan dan budaya yaitu linkungan belajar bagi waraga sekolah serta lingkungan yang nyaman dan bersih. 2) Pertisipasi Kepala Sekolah antara lain menentukan visi, misi dan strategi dalam penyelenggaraan RSBI, mengkoordinasikan sumberdaya dan tujuan , mengambil keputusan dalam segala bidang, memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan, mengatur manajemen sekolah, sebagai manajer, pemimpin, pendidik, regulator, pencipta iklim kerja yang baik, administrator, dan pembangkit motivasi, merumuskan sasaran mutu, menentukan strategi untuk mencapai tujuan, memecahkan masalah yang timbul dalam menacapai sasaran, menciptakan suasana belajar dilingkungan sekolah., meciptakan kegiatan yang kreatif, mendukung pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, mendorong pengelolaan proses pembelajaran yang baik. Partisipasi Guru dalam implementasi RSBI mengembangkan kurikulum berstandar internasioanl ,membuat silabus bertaraf internasional, membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) bertaraf internasional, mengajar dengan menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Indinesia dan Bahasa Inggris ( Bilingual ), menerapkan berbagai metode pembelajaran bertaraf internasioanl, meningkatkan kemampuan ICT dalam proses pembelajaran dan pengembangan profesi , menerapkan berbagai metode penilaian dan evaluasi pada pembelajaran, mengembangkan berbagai media pembelajaran yang sesuai. Adapun parisipasi komite sekolah adalah.memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk kepada sekolah dalam berbagai aspek demi keberhasilan. memberikan bantuan finansial, merupakan penghubung antara masyarakat orang tua peserta didik dengan sekolah, membantu dalam hal monitoring terhadap perencanaan, pelaksanaan dan hasil penyelenggaraan RSBI, menggali dana dari masyarakat orang tua siswa untuk operasional sekolah, bertanggung jawab dan membantu sekolah dalam berkelanjutan SMP 1 Kudus sebagai SBI apabila dalam masa RSBI telah dihentikan pemerintah pusat. 3) Faktor yang mengambat pelaksanana RSBI di SMP 1 Kudus adalah (a) penguasaan Bahasa Inggris untuk guru dan peserta didik yang masih kurang. (b) belum memiliki sekolah mitra ( Sister School ) (c) kesulitan mengubah budaya proses pembelajaran yang berpusat pada guru ke proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (d) kesulitan untuk mendapatkan sumber dan bahan pembelajaran yang sesuai (e) dukungan dana dari pemerintah yang masih rendah. (f) luas tanah yang dimiliki SMP 1 Kudus hanya 5 790 m2 , yang seharusnya minimal 15 000 m2 . 4) Uapaya mengatasi hambatana adalah (a) Sekolah secara rutin dan berkesinambungan mengadakan pelatihan bahasa Inggris untuk guru dan peserta didik (b) Sekolah mempertegas dan mengharuskan kepada guru, untuk menggunakan metode pembelajaran yang berpuasat pada siswa (c) untuk mendapat bahan dan sumber pembelajaran lewat internet (d) sekolah mencari dana dengan mengajukan blok grant kapada pemerintah (e) menambah bangunan bertingkat dan merencanakan membeli tanah lahan.