Abstrak


Representasi Aspek City Branding Solo dalam Video Teaser (Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Video Teaser Indonesia BMX Fest 2022: The Kickbandits)


Oleh :
Miftah Khoiry Azzam - D0218053 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Video iklan menjadi salah satu medium dari komunikasi massa. Melalui iklan realitas sosial yang terjadi di masyarakat dikonstruksi dan diproyeksikan. Video iklan dapat merepresentasikan berbagai macam realitas, salah satunya representasi dari aspek city branding. Seperti video teaser Indonesia BMX Fest 2022: The Kickbandits yang merepresentasikan aspek city branding Solo. Video teaser ini memuat unusr-unsur dari city branding Solo: The Spirit of Java yang meliputi aspek peninggalan warisan budaya, karakterisitk masyarakat Surakarta, corak infrastruktur yang khas, ekonomi, seni, dan aspek akulturasi budaya. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mempelajari bagaimana representasi aspek city branding Solo yang digambarkan dalam video teaser Indonesia BMX Fest 2022: The Kickbandits.

Dalam penelitian ini teori yang berakitan dengan city branding digunakan, teori-teori tersebut digunakan untuk menggali aspek city branding dari Solo: The Spirit of Java, terdapat enam aspek dari city branding Solo: The Spirit of Java yang kemudian oleh peneliti dijadikan sebagai data penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan teknik analisis Semiotika model Roland Barthes. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan studi pustaka terhadap video teaser Indonesia BMX Fest 2022: The Kickbandits. Peneliti melakukan analisis terhadap simbol dan tanda melalui potongan adegan berupa visual yang merepresentasikan aspek city branding Solo dalam video teaser tersebut dengan tingkatan analisis denotasi, konotasi, dan mitos. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat simbol dan tanda dalam 9 korpus yang merepresentasikan city branding Solo dalam video teaser Indonesia BMX Fest 2022: The Kickbandits secara denotasi dan konotasi yaitu, 1 korpus peninggalan warisan budaya, 1 korpus karakteristik masyarakat Surakarta, 2 korpus corak infrastruktur yang khas, 2 korpus ekonomi, 2 korpus seni, dan 1 korpus akulturasi budaya. Mitos dalam penelitian ini, ditemukan dalam semua korpus yang dianalisa, semuanya menjadi pendukung konotasi yang ditemukan dalam penelitian dengan teknik analisis semiotika Roland Barthes.