Tangan manusia berperan sebagai transmisi mikroorganisme. Penjamah makanan yang bersinggungan langsung dengan pengolahan makanan perlu memiliki pengetahuan memadai terkait keamanan pangan untuk mencegah penyebaran foodborne disease, salah satunya di sektor Katering. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat dan hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik keamanan pangan penjamah makanan, serta hubungannya dengan potensi keberadaan mikroorganisme dan cemaran Staphylococcus aureus pada tangan di usaha katering Kota Surakarta. Informasi dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 103 penjamah makanan, beserta swab tangan dengan pengujian total plate count dan Staphylococcus aureus menggunakan standar batasan aman dari penelitian Sneed et al., (2004) untuk mengetahui kondisi keamanan pangan secara nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penjamah makanan memiliki pengetahuan (87%), sikap (4,23), dan praktik (86%) yang cukup baik. Korelasi antar variabel dengan spearman’s correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap (rs = 0,448), pengetahuan dengan praktik (rs = 0,588), dan sikap dengan praktik (0,594). Hasil uji mikrobiologis menunjukkan 94% tangan penjamah makanan terdapat kontaminan lebih dari standar, dan lebih dari 50% tangan terdapat bakteri Staphylococcus aureus yang juga lebih dari standar. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian dalam benar-benar mempraktikkan penanganan makanan yang aman, dan perlu dilakukan pelatihan rutin, serta pengawasan dan pemberian sanksi kepada para penjamah makanan yang tidak mempraktikkan pengetahuan keamanan pangan mereka.