Abstrak


Analisis peramalan permintaan dan rantai pasokan produk mebel pada PT. Indonesia Antique


Oleh :
Widhi Cahya Anggono - F3506059 -

Tujuan diadakan pengamatan ini untuk mengetahui peramalan permintaan produk mebel pada tahun 2009, serta mekanisme rantai pasokan yang dilaksanakan oleh PT. INDONESIA ANTIQUE Sukoharjo. Selain itu, juga untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh sebutan professional Ahli Madya Program Diploma III Manajemen Industri pada Fakultas Ekonomi. Penelitian dilakukan dengan cara magang selama satu bulan di PT. INDONESIA ANTIQUE Sukoharjo, terutama pada bagian produksi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh langsung dari PT. INDONESIA ANTIQUE Sukoharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, obsevasi dan metode kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode pembahasan optimasi keputusan dan deskriptif yaitu teknik untuk mensintesis suatu keputusan optimal dalam bidang manajemen khususnya, dan membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti. Untuk mengetahui permintaan konsumen pada tahun 2009, dilakukan peramalan dengan menggunakan metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing, serta untuk mengetahui kesalahan meramal dengan Mean Absolute Error dan Mean Square Error. Data permintaan yang dianalisis adalah data permintaan produk mebel pada tahun 2008. data tersebut dianalisis menggunkan metode Moving Average 3 bulanan dan 5 bulanan, dan metode Exponential Smoothing dengan Alpha 0,1; 0,5 dan 0,9. sedangkan, pelaksanaan mekanisme rantai pasokan PT. INDONESIA ANTIQUE Sukoharjo berusaha menjadi yang terbaik, baik dari kualitas pemasok, proses produksi dalam pabrik maupun penngiriman produk ke konsumen. Dari perhitungan yang dilakukan yaitu peramalan menggunkan metode Moving Average 5 bulanan didapatkan ramalan tahun 2009 sebanyak 16884 unit dengan kesalahan peramalan yaitu MAD sebesar 286,57 dan MSE sebesar 134072. Berdasarkan hasil tersebut maka perusahaan lebih baik menggunakan metode Moving Average 5 bulanan karena mempunyai kesalahan terkecil. Sedangkan untuk mendukung pelaksanaan mekanisme rantai pasokan, sebaiknya diperlukan sumber daya manusia yang selektif dan berpotensi.