Abstrak


Analisis pengendalian kualitas produk mebel


Oleh :
Untung Budi Wiyanto - F3506057 -

Masalah kualitas merupakan faktor yang penting dalam suatu perusahaan baik dalam produk ataupun jasa yang mereka hasilkan. Penelitian tugas akhir dilakukan untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan mebel, jumlah rata-rata kerusakan produk, batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah serta bagaimana penerapan pengendalian kualitas pada perusahaan. Penelitian tugas akhir dilaksanakan di PT. INDONESIA ANTIQUE Sukoharjo yang beralamat di Kluwang Rt. 02 Rw.07 Kramat, Trangsang, Gatak, Sukoharjo. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengendalian kualitas yang dijalankan perusahaan sudah baik atau belum dan juga mengetahui batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis C-chart, digunakan untuk mengetahui dan menentukan tingkat dan jenis kerusakan produk akhir. Selain itu juga dapat mengetahui batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian bawah (LCL). Serta mencari apakah ada kerusakan produk berada diluar batas kendali (out of control). Selain menggunakan analisis C-chart, juga memakai analisis fishbone serta pareto, pada analisis fishbone digunakan untuk mengetahui penyebab kerusakan produk. sedangkan pareto digunakan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan yang sering dijumpai dalam proses produksi. Dari analisis C-Chart dapat diketahui rata-rata kerusakan produk mebel sebesar 1,2. Dengan batas toleransi sebesar 3(tiga), batas kendali atas(UCL) sebesar 4,486 dan batas kendali bawah(LCL) sebesar -2,086 atau 0, jika dengan batas toleransi sebesar 2(dua), batas kendali atas(UCL) sebesar 3,390 serta batas kendali bawah(LCL) sebesar -0,990 atau 0, dan jika menggunakan batas toleransi sebesar 1(satu), batas kendali atas(UCL) sebesar 2,295 serta batas kendali bawah(LCL) sebesar 0,104 atau 0. sehingga dapat dikatakan kerusakan produk tersebut masih dalam batas wajar. Kerusakan tertinngi terjadi akibat pada produk mebel kurang rapat sebanyak 33,33 persen, kasar sebanyak 25 persen, cat mengelupas sebanyak 16,67 persen, melengkung sebanyak 16,67 persen, dan lecet sebanyak 8,33 persen. Berdasarkan pada uraian diatas maka dapat dikemukakan beberapa saran bagi perusahaan antara lain menjaga kualitas produksi, meningkatkan pengendalian kualitas yang lebih ketat, membuat tabel atau gambar pengontrol C-chart, dan berhati-hati dalam bekerja.