;

Abstrak


Hubungan Faktor Kondisi Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Dan Terapi Erythropoietin Stimulating Agent Dengan Kadar Hemoglobin


Oleh :
Dwi Trisnawati Zainal - S022108040 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronis merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia dengan prevalensi yang tinggi. Hemodialisis dipercaya dapat meningkatkan survival atau bertahan hidup pasien penyakit ginjal kronis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor kondisi pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dan terapi erythropoietin stimulating agent dengan kadar hemoglobin.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross-sectional yang dilaksanakan di RSUD Kota Madiun. Data diambil pada 1 Juni 2022 sampai dengan 30 Juni 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan pelayanan hemo¬dia¬lisis dan terapi erythropoietin stimulating agent. Sampel sebesar 101 pasien dengan teknik total sampling. Variabel Independen pada penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, lama hemodialisis, sedangkan variabel dependen nya yaitu kadar hemoglobin. Teknik pengumpulan data menggunakan data rekam medis pasien. Analisis data menggunakan regresi linier ganda dengan Stata 17.
Hasil: Hasil analisis regresi linear ganda hubungan lama hemodialisis, jenis kelamin, umur, kadar hemoglobin sebelum dengan kadar hemoglobin setelah pasien penyakit ginjal kronis menjalani hemodialisis dengan terapi erythropoietin stimulating agent menunjukkan bahwa setiap pertambahan 1 bulan hemodialisis akan diikuti peningkatan hemoglobin sebesar 0.02g/dL (b=0.02 CI95% 0.01 hingga 0.03 p=0.018). Setiap pertambahan 1g/dL kadar hemoglobin sebelum hemodialisis akan diikuti dengan kadar hemoglobin setelah hemodialisis sebesar 0.7 g/dL (b=0.7 CI 95% 0.6 hingga 0.8 p<0 b=-0.06 p=0.857). b=-0.01 p=0.833).>

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif antara lama hemodialisis dan kadar hemoglobin setelah pasien penyakit ginjal kronis menjalani hemodialisis dengan terapi erythropoietin stimulating agent. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara laki-laki dan perempuan, umur dalam kadar hemoglobin setelah menjalani hemodialisis dengan terapi erythropoietin stimulating agent pada pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis.