Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo


Oleh :
Aszahra Ayu Pramesti Rujedy Putri - K3319018 - Fak. KIP

Aszahra Ayu Pramesti Rujedy Putri. K3319018. Pembimbing I: Dr. Endang Susilowati, S.Si., M.Si.  Pembimbing II: Dr. Sri Yamtinah, M.Pd. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sebelas Maret. Juli 2023.

Penelitian bertujuan yaitu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan metode kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD) kelas X.1  di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2022-2023 pada siswa kelas 10, dalam dua siklus setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data-data penelitian diperoleh menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi pengajaran guru, lembar wawancara dengan siswa, tes objektif mengukur kemampuan berpikir kritis dan dokumentasi. Hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif STAD menunjukkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia dalam materi konsep mol di kelas X.1 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Capaian indikator kemampuan berpikir kritis pada siklus pertama dengan 12 indikator hanya 4 indikator yang mencapai keberhasilan, kemudian pada siklus kedua semua indikator mencapai keberhasilan dengan nilai capaian lebih dari 75%. Pada siklus pertama siswa yang masuk ke dalam kategori kritis mencapai 62,86?n yang masuk kategori sangat kritis hanya 8,57%. Capaian pada motivasi belajar siswa pada siklus kedua sejumlah 44,74% siswa masuk kategori sangat kritis dan 39,47% siswa masuk dalam kategori kritis. Kemudian pada siklus pertama siswa yang masuk dalam kategori baik mencapai 37,17?n pada kategori sangat baik mencapai 17,14%. Pada siklus kedua motivasi belajar siswa kategori baik sebesar 62,86?n siswa yang masuk dalam kategori sangat baik mencapai 25,71%.