Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk register pada kesenian reyog ponorogo, (2) fungsi bahasa yang menyertainya sesuai konteks, dan (3) mendeskripsikan relevansinya dengan materi seni pertunjukan kelas XI pada mata pelajaran Bahasa Jawa Kurikulum 2013.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data berupa dokumen dan informan. Sumber data dokumen adalah video rekaman pementasan seni reyog pada ajang festival nasional reyog ponorogo. Informan yaitu meliputi tokoh pemrakarsa garapan lirik dalam seni reyog, pelaku seni reyog ponorogo, siswa dan guru bahasa jawa. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik simak, catat, observasi serta studi pustaka. Data primer penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat dalam rekaman video pementasan seni reyog diperoleh dengan tehnik simak dan catat. Data sekunder berupa istilah diperoleh dengan observasi lapangan dan studi pustaka. Validitas data berdasarkan triangulasi sumber data. Data selajutnya dianalisis secara kualitatif dan deskriptif.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1a) register pada kesenian reyog ponorogo meliputi dua kompenen yaitu komponen berbentuk tuturan dan komponen non tuturan. Komponen tuturan muncul dalam lirik lagu musik pengiring pada saat pementasan reyog ponorogo. Bentuk register reyog ponorogo berupa komponen tuturan yaitu pocapan, lagon, carita, dan senggakan. (1b) Komponen non tuturan muncul dalam percakapan antara sesama pemain kesenian reyog ponorogo, baik sebagai penari maupun pemusik dan para penikmat seni. Bentuk register reyog ponorogo yang berupa komponen non tuturan adalah register istilah. (2) Fungsi register sesuai konteks tuturannya adalah direktif, emotif, interaksional, ilustratif, dan representasional. (3) Hasil penelitian ini relevan dengan kompetensi dasar unsur instrinsik seni pertunjukan yaitu alur, tokoh, penokohan, latar, amanat, sehingga dapat digunakan sebagai materi ajar bahasa jawa pada jenjang kelas XI kurikulum 2013
