Abstrak


Tintingan Ater-Ater lan Pitutur Luhur Sajrone Crita Wayang Wahyu Widayat Anggitane Sriyono R ing Kalawarti Panjebar Semangat sarta Relevansine Kanggo Materi Ajar Sekolah Menengah Atas


Oleh :
Siti Kholifah - K4219071 - Fak. KIP

                                                                                              ABSTRAK
Siti Kholifah. TINTINGAN ATER-ATER LAN PITUTUR LUHUR SAJERONE CRITA WAYANG Wahyu Widayat ANGGITANE SRIYONO R ING KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT SARTA RELEVANSINE KANGGO MATERI AJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli, 2023.
           Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur crita, ater-ater (prefiks), pitutur luhur dan relevansi hasil temuan pada cerita wayang Wahyu Widayat oleh Sriyono R sebagai bahan ajar Bahasa Jawa di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan morfologi. Data penelitian ini adalah kutipan dan dialog dari teks cerita wayang Wahyu Widayat oleh Sriyono R. Sumber data pada penelitian ini adalah dokumen dan informan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu analisis isi dokumen dan wawancara. Teknik uji validitas yang digunakan yaitu triangulasi teori, dan triangulasi dhata. Teknik analisis data yang digunakan yaitu mengumpulkan data, reduksi data, menulis data dan mengambil kesimpulan. 
         Berdasarkan uraian hasil penelitian dijelaskan berupa kutipan dialog yang dianalisis unsur-unsur intrinsik berdasarkan teori Nurgiyantoro (2015). Selain itu juga dijelaskan berupa kutipan dialog yang dianalisis kosa katanya dengan morflogi berupa prefiks (ater-ater). Kosa kata yang dipilih dapat menambah pengetahuan kosa kata Bahasa Jawa bagi siswa. Crita wayang ini juga memuat pitutur luhur berdasarkan teori Dewantara (2013) berupa konsep ngreti, ngrasa lan nglakoni. Hasil penelitian ini relevan dijadikan sumber belajar karena memenuhi kriteria bahan ajar yakni menambah kosa kata siswa, ceritanya sesuai dengan kondisi jaman sekarang, sesuai dengan usia siswa dan yang tidak kalah pentingnya mengandung pitutur luhur.