Abstrak


Representasi Pemaafan Diri (Self-Forgiveness) Dalam Film A Silent Voice


Oleh :
Muhammad Alfhian Nurhakim - D0219061 - Fak. ISIP

Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain di hidupnya. Kebutuhan ini menjadi dasar seseorang untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Akan tetapi, praktik berkomunikasi itu pun tidak selalu berjalan dengan baik dan mulus karena dapat terjadi kesalahpahaman dan perselisihan. Dampaknya juga tidak sederhana karena seseorang bisa mengalami depresi di kehidupannya. Depresi adalah suatu gangguan keadaan perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa kesedihan, apati, pesimisme, dan kesepian. Depresi juga merupakan sebuah gangguan mental serius yang mempengaruhi suasana hati, cara berpikir, dan perilaku seseorang. Untuk mencegah depresi yang berlebihan, manusia membutuhkan kedamaian hati untuk menyelesaikan masalahnya. Beberapa alasan di balik tingkat depresi yang tinggi adalah manusia yang tidak bisa melakukan pemaafan diri (self-forgiveness). Pemaafan diri (self-forgiveness) didefinisikan sebagai proses saat pelaku menyadari kesalahan, menghadapi emosi negatif sebagai konsekuensi dari kesalahan, dan menebus kesalahan tersebut dengan berusaha memperbaiki diri. A Silent Voice merupakan film anime dari Jepang yang merupakan adaptasi dari manga (komik) dengan judul Koe no Katachi (The Shape of Voice) karya Yoshitoki Oima. Cerita ini juga memperlihatkan dengan baik dampak negatif dari perundungan (bullying) dan mengangkat tema pemulihan, pemaafan diri, dan persahabatan. Film ini kerap menjadi objek penelitian untuk membahas fenomena sosial yang ada di film tersebut. Namun, belum ada penelitian-penelitian terdahulu yang membahas tentang perjalanan tokoh utama dalam proses pemaafan diri setelah melakukan bullying. Penelitian ini memeriksa bagaimana representasi pemaafan diri ditampilkan di dalam film A Silent Voice. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif untuk menjabarkan representasi adegan pemaafan diri dalam film tersebut. Peneliti menggunakan teori pemaafan diri dari Worthington Jr (2013) sebagai acuan untuk menganalisis adegan-adegan dalam film tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa A Silent Voice menampilkan pesan-pesan mengenai proses pemaafan diri di dalamnya. Pesan-pesan ditampilkan melalui adegan-adegan, dialog, serta tanda-tanda nonverbal seperti gestur tubuh, ekspresi para tokoh, serta intonasi bicara di dalam dialog tersebut.