Abstrak


Uji Toksisitas Akut Oral Umbi Ganyong (Canna edulis Ker.) pada Tikus Wistar


Oleh :
Zumrotul Ayu Ningtyas - G0016238 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Umbi ganyong memiliki manfaat dalam bidang kesehatan seperti antipiretik, diuretik dan kemopreventif. Implementasi klinis tanaman obat perlu diuji agar dapat menjadi obat herbal yang aman melalui uji toksisitas akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut umbi ganyong berdasarkan data LD50 (Lethal Dose 50), klasifikasi GHS (Globally Harmonised Classification System for Chemical Substances and Mixtures), tanda toksisitas, serta penilaian fungsi hati dan ginjal.
Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan pedoman Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) 420. Subjek penelitian adalah 10 ekor tikus wistar betina, terbagi dalam kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan (P). Uji pendahuluan dilakukan dengan pemberian dosis awal 300 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan dosis 2000 mg/kgBB. Uji utama dilakukan dengan pemberian dosis akhir uji pendahuluan (2000 mg/kgBB) kemudian dilakukan pengamatan tanda toksisitas dan kematian selama 14 hari. Pada hari ke-14 sampel darah diambil untuk pemeriksaan kadar SGOT, SGPT, urea, dan kreatinin.
Hasil: Ekstrak umbi ganyong (Canna edulis Ker.) pada dosis 2000 mg/kgBB tidak menimbulkan tanda toksisitas dan kematian. Parameter biokimia menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan pada kadar SGOT (p=0.009) dan kadar kreatinin (p=0.019) serta perbedaan tidak bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan pada kadar SGPT (p=0.260) dan kadar urea (0.805).
Simpulan: Ekstrak umbi ganyong (Canna edulis Ker.) memiliki LD50 semu >2000 mg/kgBB, berada pada kategori 5/unclassified berdasarkan klasifikasi GHS, serta relatif tidak toksik pada hati dan ginjal berdasarkan penilaian kadar SGOT, SGPT, urea, dan kreatinin.

Kata Kunci: Ekstrak umbi ganyong, OECD 420, LD50, klasifikasi GHS, pemeriksaan biokimia.