Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: (1) Menganalisis latar belakang Mangkunegara VIII mengembangkan kesenian Langendriyan khas Mangkunegaran, (2) Mengetahui pengembangan Langendriyan pada masa
Mangkunegara VIII, (3) Menganalisis Peran Mangkunegara VIII dalam pelestarian kesenian Langendriyan.Penelitian ini menggunakan metode peneitian sejarah dengan tahapan:
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi yang menggunakan sumber primer
dan sekunder. Sumber yang digunakan adalah arsip tentang Mangkunegara VIII,
foto pementasan Langendriyan Mangkunegaran, jurnal serta sumber lisan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan
wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data historis yakni melalui
pemanfaatan kritik dalam melakukan penelitian terhadap sumber-sumber pada
penulisan sejarah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan multidimensional dari sudut pandang ilmu kebudayaan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Latar belakang Mangkunegara VIII dalam pelestarian Langendriyan didasarkan pada sejarah kesenian Langendriyan; bakat dan latar belakang pendidikan yang diterima
Mangkunegara VIII dari lingkungan masa kecilnya yang merupakan pusat kebudayaan Jawa; Hilangnya peran politik Mangkunegara yang disebabkan oleh
hilangnya status Daerah Istimewa Surakarta akibat munculnya gerakan anti pemerintahan swapraja, (2) Pengembangan Langendriyan masa Mangkunegara
VIII diwujudkan dengan perubahan cerita Langendriyan yang dipadatkan, penyederhanaan lakon, tokoh yang luwes dan dapat diadaptasi sesuai kebutuhan,
pengiring dengan teknik sulih suara. Simbol kebudayaan Mangkunegaran yang tercermin dalam Langendriyan adalah melalui gaya tari Mangkunegaran; Ricikan
yang menunjukkan kehebatan kebudayaan; serta komposisi penari yang seluruhnya perempuan melambangkan budaya Mangkunegaran yang menjunjung tinggi aspek demokrasi, (3) Peran Mangkunegara VIII dalam melestarikan kesenian Langendriyan terlihat dari adanya upaya dokumentasi dengan menggunakan media terkini; Menyelenggarakan pertunjukan di luar istana; dan Kolaborasi dengan pelestari budaya. Upaya berdampak terhadap kesenian Langendriyan Mangkunegaran, yaitu pengakuan dari Menteri Masyarakat Desa Ipik Gandamana yang menganggap Langendriyan merupakan permata budaya
milik Pura Mangkunegaran. Menteri Ipik juga terlibat dalam upaya perekaman kesenian Langendriyan yang dipentaskan di RRI Surakarta.