Abstrak


Pengaruh Konflik Kerja-Keluarga Pada Kepuasan Kerja : Peran Stres Kerja dan Dukungan Sosial


Oleh :
Okianto Dwi Nugroho - F0216073 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Kepuasan kerja adalah respon emosional berupa kesenangan yang dirasakan oleh seseorang terhadap pekerjaannya. Respon tersebut dapat muncul dikarenakan adanya evaluasi pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja tidak muncul begitu saja, akan tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara konflik kerja-keluarga dan kepuasan kerja. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji stres kerja sebagai variabel mediasi pada pengaruh antara konflik kerja-keluarga dengan kepuasan kerja. Selain itu, penelitian ini menguji komponen dukungan sosial sebagai variabel moderasi pada hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja. Dalam penelitian ini dilakukan studi cross-sectional atau one-shot pada satuan anggota Polrestabes Semarang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik convenience sampling. Peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 200 sampel dari satuan anggota Polrestabes Semarang yang selanjutnya akan diteliti menggunakan PLS SEM dengan bantuan software SmartPLS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik kerja-keluarga berpengaruh negatif pada kepuasan kerja menunjukkan nilai yang signifikan. Artinya, apabila anggota merasakan adanya konflik kerja-keluarga, maka kepuasan kerja yang dirasakan akan menurun. Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja dapat memediasi pengaruh konflik kerja-keluarga pada kepuasan kerja dan menunjukkan nilai yang signifikan. Sehingga dapat diartikan bahwa apabila seorang anggota merasakan adanya konflik kerja-keluarga yang tinggi, maka dapat dipastikan stres kerja yang dirasakan akan tinggi juga sehingga kepuasan kerja yang dirasakan akan turun. Lalu, penelitian ini juga menunjukkan bawa dukungan sosial dapat memoderasi pengaruh stres kerja pada kepuasan kerja dan menunjukkan nilai yang signifikan juga.  Artinya, apabila anggota menerima dukungan sosial dari rekan kerja atau keluarga, maka hal tersebut akan membantu menekan stres kerja sehingga kepuasan kerja akan meningkat.