Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang mudah dan cepat berkembang biak dengan modal relatif kecil serta mempunyai prospek baik dari masa ke masa. Kebutuhan daging domba meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Indonesia merupakan negara berkembang dengan peningkatan populasi penduduk yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perlunya peningkatan produksi peternakan agar kebutuhan daging di Indonesia terpenuhi. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan protein hewani daging yaitu mengembangkan usaha ternak domba. Pengembangan usaha peternakan domba memerlukan suatu analisis usaha agar dapat mengetahui kelayakan usaha yang dikembangkannya. Tujuan dari pelaksanaan Tugas Akhir yaitu meningkatkan wawasan dan mengetahui manajemen usaha penggemukan domba serta melakukan analisis usaha penggemukan domba. Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di peternakan Sabiluna Farm Kabupaten Karanganyar. Jenis ternak di Sabiluna Farm yaitu Domba Gibas dan domba Garut. Populasi Domba yaitu 30 ekor. Rata-rata pertambahan bobot badan domba per hari yaitu 108,67 gram. Manajemen pemeliharaan Domba sudah cukup baik, manajemen pakan yang diberikan yaitu konsentrat dan hijauan diberikan dua kali sehari, manajemen perkandangan di Sabiluna Farm cukup baik dengan jenis kandang panggung, manajemen kesehatan cukup baik apabila ada ternak sakit segera diberi penanganan dan diisolasi agar tidak menular ke ternak yang lain, manajemen pengolahan limbah dijadikan sebagai pupuk kandang. Analisis kecukupan unsur hara yang diperoleh yaitu BK +151,76 gram, PK -34,31 gram dan TDN +32,69 gram. Hasil analisis usaha menunjukkan bahwa Sabiluna Farm mendapat keuntungan sebesar Rp 9.237.904. BEP Rp 16.127.572.911. BEP Unit 8 ekor domba. PPC 6,3 tahun. Benefit Cost Ratio(BCR) sebesar 1,15 yang berarti usaha ternak domba di Sabiluna Farm layak untuk dijalankan. Kesimpulan dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah usaha penggemukan domba di Sabiluna Farm layak untuk dikembangkan.
