Abstrak


Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku di Kabupaten Magelang


Oleh :
Herawati Isti Cholifah - I0217044 - Fak. Teknik

Melalui data milik WHO, didapati jika 80% penyandang disabilitas hidup di negara berkembang dan setengahnya tidak mendapat penanganan dengan layak. Termasuk penyandang disabilitas yang ada di Indonesia. Berdasarkan hasil SUSENAS tahun 2018, sebanyak 30,38 juta penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas dan 402.817 diantaranya adalah penyandang disabilitas intelektual. Kemudian jumlahnya terus meningkat akibat buruknya sikap masyarakat dan kurangnya sarana rehabilitasi bagi penyandang disabilitas intelektual. Untuk itu dibutuhkan adanya sebuah wadah khusus bagi penyandang disabilitas intelektual sebagai sarana rehabilitasi dan pembinaan supaya penyandang dapat diterima masyarakat dan tidak diperlakukan secara salah. Mengingat perilaku penyandang disabilitas intelektual cukup berbeda, maka arsitektur perilaku akan diterapkan sebagai konsep desain. Di mana perilaku penyandang dapat mempengaruhi bentuk bangunan maupun sebaliknya. Metode yang digunakan ialah metode deskripsi yang diawali penentuan ide, pengumpulan data, analisis berdasar arsitektur perilaku, dan diakhiri perumusan konsep desain. Hasil dari segi arsitektural berupa penerapan konsep arsitektur perilaku pada studi kasus desain Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual di Kabupaten Magelang.