;

Abstrak


EVALUASI TRAINING PROGRAM PELATNAS BOCCIA MENGGUNAKAN MODEL SOAP-M


Oleh :
Saddan Pramana Putra - A122108027 - Fak. Keolahragaan

Saddan Pramana Putra A122108027. Evaluasi Training Program Pelatnas Boccia Menggunakan Model SOAP-M. Tesis. Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2023. Pembimbing I: Dr. Rony Syaifullah, S.Pd., M.Pd Pembimbing II: Dr. Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd. M.Or

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi: (1) self-evaluation peserta terhadap training program Pelatnas Boccia dari pandangan peserta, (2) kompetensi pelatih dalam training program Pelatnas Boccia dari pandangan peserta (others), (3) pencapaian tugas peserta (achievement) dalam training program Pelatnas Boccia dari pandangan pelatih, (4) potensi peserta (potential) sebelum dan setelah menjalani training program Pelatnas Boccia, dan (5) hubungan self-evaluation peserta, kompetensi pelatih (others), pencapaian tugas peserta (achievement) dengan potensi peserta (potential) setelah menjalani training program Pelatnas Boccia.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain survey. Sumber data adalah atlet boccia yang mengikuti training program Pelatnas Boccia berjumlah 11 atlet. Data yang diambil berupa data self, others, achievement, potential, dan meta-analysis dari kegiatan training program Pelatnas Boccia. Tiga kuesioner dikembangkan berupa kuesioner self-rating, others, dan achievement untuk sampel sasaran yaitu atlet boccia. Untuk kuesioner self, atlet boccia menyelesaikan kuesioner psikometri self-rating yaitu emotional intellegence self evaluation program training ketika pre dan post training program. Untuk kuesioner others, atlet boccia menilai kompetensi pelatih dalam pelaksanaan training program menggunakan formulir evaluasi 360-Degree Performance. Untuk kuesioner achievement, atlet boccia dinilai oleh pelatih terkait pencapaiannya dalam training program sesuai level pemain. Untuk menilai potential atlet boccia, peneliti menggunakan protokol ketepatan throw pemain boccia. Untuk meta-analysis dilakukan uji hubungan self- evaluation peserta, kompetensi pelatih, dan achievement peserta dengan potensi peserta setelah menjalani training program Pelatnas Boccia. Analisis data dilakukan dengan cara statistik deskriptif, paired t test, dan regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Self- evaluation menunjukkan kategori moderate, dengan perbedaan rata-rata pretest dan posttest adalah 4.00. Berdasarkan perbedaan rata-rata ini, menunjukkan bahwa atlet boccia yang menjalani training program pelatnas boccia telah mengubah sikapnya menjadi lebih baik dalam menilai dirinya sendiri (self evaluation); (2) Berdasarkan pandangan peserta, pelatih dalam training program Pelatnas Boccia memiliki kualitas training yang moderate, komunikasi yang moderate, kemampuan melatih atlet yang moderate, dan kualifikasi personal yang moderate; (3) Pencapaian tugas peserta terdiri dari 5 level. Dari 11 atlet boccia, 3 atlet termasuk pemain level 1 yang mana pemain dapat mengambil tanggung jawab penuh atas permainannya sendiri, 2 atlet termasuk pemain level 2 yang mana pemain membutuhkan petunjuk verbal dariĀ referee yaitu biru atau merah untuk bermain, 2 atlet termasuk pemain level 3 yang mana pemain membutuhkan prompts verbal dan fisik dari referee yaitu gesture dan menyebutkan nama pemain untuk memungkinkan mereka bermain, 2 atlet termasuk pemain level 4 yang mana pemain membutuhkan assistance pelatih, dan 2 atlet termasuk pemain level 5 yang mana pemain menggunakan ramp serta membutuhkan assistant untuk hold dan memindahkan ramp; (4) Potensi peserta yaitu keterampilan ketepatan throw boccia setelah menjalani training program pelatnas boccia mengalami peningkatan potensi sebesar 23.413%; (5) Adanya hubungan yang signifikan antara self-evaluation peserta, others (kompetensi pelatih), dan achievement dengan potential keterampilan ketepatan throw peserta setelah menjalani training program Pelatnas Boccia. Ketiga variabel tersebut memberikan pengaruh sebesar 93.5% terhadap potential keterampilan ketepatan throw peserta setelah menjalani training program Pelatnas Boccia. Dari 93.5%, 33.6% variasi potential peserta ditentukan oleh self-evaluation, 32.0% variasi potential peserta ditentukan oleh others (kompetensi pelatih), dan 27.9% variasi potential peserta ditentukan oleh achievement.

Berdasarkan temuan penelitian dengan menggunakan model SOAP-M yang diadaptasi untuk mengevaluasi training program Pelatnas Boccia, menunjukkan bahwa komponen-komponen SOAP-M memberikan pemahaman tentang konstruksi utama yang menjamin efektivitas Pelatnas Boccia. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model SOAP-M sangat efektif untuk mengevaluasi training program Pelatnas Boccia.