Abstrak


ANALISIS OVERDUE KONTAINER TERHADAP PROSES SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MASAJI TATANAN KONTAINER INDONESIA SEMARANG


Oleh :
Zahwa Aulia Miranda - V1220085 - Sekolah Vokasi

PT Masaji Tatanan Kontainer Indonesia Semarang (PT MTKI) adalah salah satu anak perusahaan dari Samudera Indonesia Group yang sering mengalami overdue kontainer atau kontainer yang berada di depo melebihi batas waktu yang sudah ditentukan oleh masing-masing pelayaran. Overdue kontainer menyebabkan proses FIFO tidak berjalan dengan baik dan akan berpengaruh terhadap proses supply chain atau rantai pasok pengelolaan kontainer di depo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis overdue kontainer terhadap proses supply chain management pada PT Masaji Tatanan Kontainer Indonesia Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang dilaksanakan di PT Masaji Tatanan Kontainer Indonesia Semarang (PT MTKI). Pengumpulan data pada penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara dan observasi. Analisis data penelitian ini yang digunakan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses blocking container dengan metode First In First Out (FIFO) pada depo kontainer PT Masaji Tatanan Kontainer Indonesia Semarang menghadapi beberapa kendala meliputi kontainer yang tidak segera terjual dari pihak principal, kontainer yang berada di posisi bawah dan di tengah-tengah tier sehingga sulit untuk dijangkau oleh alat handling, kontainer bekas repair (ex-damage) yang setelah selesai diperbaiki tidak segera dikembalikan sehingga menganggu proses blocking yang terjadi, serta pihak EMKL yang meminta ganti dengan kontainer yang lain. Selain itu, terdapat beberapa hambatan yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ketidaksesuaian blok, pencampuran antara satu kontainer dengan kontainer yang lain, dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Diharapkan pihak depo perlu menjalankan operasional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, melakukan koordinasi yang efektif antara bagian kantor dan tim operasional di lapangan dan melakukan berbagai upaya dan peningkatan, baik dari segi SDM, sistem, maupun peralatan operasional.