Abstrak


Toksisitas Logam Berat Cr+ (Kromium Heksavalen) Terhadap Histopatologi Hati dan Ginjal Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)


Oleh :
Muhammad Rahardian Adila Haqqi - M0419054 - Fak. MIPA

TOKSISITAS LOGAM BERAT Cr6+ (KROMIUM HEKSAVALEN) TERHADAP HISTOPATOLOGI HATI DAN GINJAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
MUHAMMAD RAHARDIAN ADILA HAQQI
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
ABSTRAK
Kromium dalam bentuk heksavalen sering ditemukan mencemari lingkungan perairan. Keberadaan kromium tersebut mempunyai potensi yang dapat mengancam kesehatan makhluk hidup di sekitarnya karena memiliki sifat toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas logam berat kromium heksavalen terhadap gambaran histopatologi hati dan ginjal katak sawah (Fejervarya cancrivora).
Uji toksisitas akut dilakukan untuk mengetahui nilai dosis akut (LD50) dari kromium heksavalen (Cr6+) yang diperoleh dari senyawa kalium dikromat (K2Cr2O7), yang diencerkan dengan akuades pada konsentrasi 25 mg/kg, 50 mg/kg, 100 mg/kg, 200 mg/kg, dan 400 mg/kg. Data kematian hewan uji dianalisis dengan metode probit logaritma Miller-Tainter sehingga diperoleh nilai LD50. Uji kadar Cr6+ dilakukan dengan spektrofotometri Uv-Vis terhadap organ hati dan ginjal hewan uji yang terkena paparan zat pada LD50 dan telah didestruksi dalam larutan aqua regia. Selanjutnya adalah pemeriksaan kerusakan organ hati dan ginjal katak sawah melalui skrining histopatologi, lalu dilakukan identifikasi jenis dan skoring kerusakan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai LD50 dari kromium heksavalen terhadap katak sawah adalah sebesar 41,16 mg/kg. Pemberian zat uji pada dosis akut dalam waktu 24 jam akan menyebabkan terserapnya kromium heksavalen sebesar 0,00805 mg/kg pada organ hati dan sebesar 0,01218 mg/kg pada organ ginjal. Pada pemeriksaan histopatologi, ditemukan kerusakan berupa degenerasi hepatosit, nekrosis, dilatasi sinusoid, kongesti sinusoid, dan hemoragi pada organ hati. Sementara pada kerusakan yang ditemukan pada ginjal antara lain degenerasi tubulus, dilatasi tubulus, nekrosis, atrofi glomerulus, infiltrasi, dan hemoragi. Berdasarkan analisis statistik, keberadaan kromium heksavalen menyebabkan pengaruh yang signifikan terhadap kerusakan organ hati dan ginjal katak sawah.