Latar Belakang: Preeklamsia mempengaruhi sekitar 4,6% kehamilan di seluruh dunia. Preeklamsia erat kaitannya dengan proses inflamasi. Beberapa penelitian mengungkapkan satu di antara penanda respon inflamasi sistemik yang meningkat pada preeklamsia adalah red blood cell distribution width. Early onset dan late onset preeclampsia mempunyai patofisiologi yang berbeda dalam proses inflamasi sistemik yang dapat ditunjukkan dengan adanya perbedaan pada kadar RDW yang dapat menjadi indikator dari inflamasi sistemik pada pasien preeklamsia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik kuantitatif cross sectional. Sampel dari penelitian ini diambil dari data rekam medis pasien preeklamsia yang melakukan perawatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta periode Januari 2021 hingga Mei 2023. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis komparatif uji Mann Whitney.
Hasil: Didapatkan 178 sampel yang memenuhi kriteria yang terdiri dari 93 sampel early onset dan 85 sampel late onset. Analisis dengan menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kadar RDW pada early onset dan late onset preeclampsia dengan p=0,011. RDW pada kelompok late onset mempunyai nilai mean 14,92, sedangkan early onset preeclampsia mempunyai nilai mean 14,50.
Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan dan bermakna secara statistik pada RDW antara early onset dan late onset preeclampsia di RSUD Dr. Moewardi dengan nilai mean lebih tinggi pada kelompok late onset. Perbedaan yang signifikan secara statistik ditunjukkan oleh p-value sebesar 0,011 (p<0>