Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik Subject Specific Pedagogy (SSP) blended learning berbasis multipel representasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi laju reaksi kimia; (2) mengetahui tingkat kelayakan Subject Specific Pedagogic (SSP) blended learning berbasis multipel representasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi laju reaksi kimia; dan (3) menguji keefektifan Subject Specific Pedagogic (SSP) blended learning berbasis multipel representasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi laju reaksi kimia. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Design Based Research (DBR) yang terdiri dari empat tahapan yaitu identifikasi masalah, pengembangan produk, uji coba produk secara berulang, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi Subject Specific Pedagogic (SSP) blended learning berbasis multipel representasi, lembar angket respon siswa, dan lembar pretest-posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Subject Specifict Pedagogy (SSP) yang dikembangkan memiliki karakteristik berbasis multipel representasi dengan menggunakan pembelajaran blended learning model flipped classroom untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi laju reaksi. SSP blended learning terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul, dan instrumen tes keterampilan berpikir kritis; (2) Subject Specific Pedagogy (SSP) blended learning berbasis multipel representasi yang dikembangkan teruji valid dan layak ditinjau dari hasil validitas isi produk dengan analisis formula Aiken dengan koefisien V > Vtabel yaitu dengan rentang nilai V yang diperoleh 0,81 - 0,90 dengan Vtabel adalah 0,72; dan (3) Subject Specific Pedagogy (SSP) blended learning berbasis multipel representasi pada materi laju reaksi telah teruji efektif ditinjau dari hasil uji efektivitas yang menunjukkan peningkatan nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Data ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa di ketiga sekolah yaitu SMAN 1 Karanganyar, SMAN 2 Karanganyar, dan SMAN Karangpandan masing-masing sebesar 13,17; 21,33; dan 12,17 dengan probabilitas sig(p)<0>
