;
Pendahuluan: Terapi regeneratif untuk degenerasi diskus telah dianggap sebagai alternatif terapi konvensional. Salah satunya adalah rekayasa jaringan yang meliputi sel, scaffold, dan faktor bioaktif. Cakram sapi sebagai xenograft memiliki arsitektur, kandungan matriks, dan kekuatan mekanik yang mirip dengan cakram manusia. Sebelum diaplikasikan, uji biokompatibilitas harus dilakukan pada perangkat medis apa pun. Uji MTT adalah tes biokompatibilitas yang umum. Namun, referensi menunjukkan perbedaan jumlah sel dan durasi kultur.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental, post-test only control design. Xenograft diperoleh dari cakram intervertebralis sapi yang didekellularisasi dengan metode pengeringan beku. MSC turunan adiposa dikultur ke dalam 96 well-plate dengan jumlah sel berbeda (1.000, 5.000, dan 10.000 sel). Mereka dibagi menjadi dua kelompok; pada kelompok pertama xenograft ditanamkan ke dalam kultur, dan pada kelompok kedua tidak dilakukan penanaman xenograft. Uji MTT dilakukan dalam 24 jam, hari ke-3, dan hari ke-5 untuk mengevaluasi viabilitas sel pada kedua kelompok. Hasil uji MTT adalah densitas optik, yang kemudian dihitung nilai penghambatannya. Dua cara ANOVA dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh jumlah sel yang dikultur dan durasi kultur terhadap nilai penghambatan.
Hasil: Nilai inhibisi pada seluruh sampel menunjukkan hasil negatif. Pada 1000 sel yang dikultur, nilai penghambatannya sebesar -107,67% pada 24 jam, -8,96% pada hari ke-3, dan -3,23% pada hari ke-5. Sedangkan pada 5000 sel yang dikultur, nilai penghambatannya sebesar -39,41%. dalam 24 jam, -2,11% pada hari ke-3, dan -19,60% pada hari ke-5. Dan pada 10.000 sel yang dikultur, nilai penghambatannya berturut-turut adalah -5,31%, -16,17, dan -1,70%. ANOVA dua arah menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah sel yang dikultur (1.000, 5.000, dan 10.000 sel) dan durasi kultur (24 jam, 3 hari, 5 hari) terhadap nilai penghambatan xenograft diskus intervertebralis sapi terhadap MSC turunan adiposa.
Pembahasan: Nilai inhibisi merupakan hasil pengurangan 100?ngan sel hidup (%), dimana sel hidup merupakan perbandingan densitas optik (OD) sampel uji dan sampel kontrol. Jumlah dan kepadatan sel, waktu inkubasi reagen MTT, konsentrasi MTT, lisat sel, dan media kultur dapat mempengaruhi OD. Selain itu, kondisi pertemuan berlebih dalam satu sumur akan menghasilkan OD palsu yang lebih rendah. Memberikan waktu inkubasi, konsentrasi MTT, dan menghindari over confluence yang sama akan meminimalkan risiko bias dalam pengujian MTT.
Kesimpulan: Xenograft diskus intervertebralis sapi dalam percobaan ini bersifat biokompatibel dengan MSC turunan adiposa. Jumlah sel yang dikultur (1.000, 5.000, dan 10.000 sel) dan durasi kultur (24 jam, 3 hari, 5 hari) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai penghambatan xenograft diskus intervertebralis sapi terhadap MSC turunan adiposa.