Relation Between Sagittal Balance and Clinical Outcome in Lumbar Degenerative Disease Patients Treated with Laminectomy Decompression, Posterior Stabilization Fusion, and Posterior Lumbar Interbody Fusion (PLIF)
ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit Degeneratif Lumbar (LDD) merupakan suatu kondisi umum yang menyebabkan perubahan anatomi dan morfologi yang mengakibatkan sindrom klinis nyeri punggung bawah, nyeri tungkai, dan ketidakseimbangan tulang belakang. Salah satu pilihan pengobatan untuk LDD adalah laminektomi dekompresi dan fusi antar lumbal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan sagital dan outcome klinis serta kualitas hidup terkait kesehatan yang diukur menggunakan Oswestry Disability Index (ODI) dan Visual Analog Scale (VAS) pada pasien LDD yang menjalani laminektomi dekompresi, fusi posterior. stabilisasi, dan Posterior Lumbar Interbody Fusion (PLIF).
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kohort longitudinal prospektif satu pusat yang berlangsung antara Oktober 2022 dan Januari 2023. 20 subjek dikumpulkan dan dianalisis. Klinis dan radiologis hasil sebelum dan sesudah instrumentasi posterior dibandingkan. Hasil klinisnya meliputi Visual Analog Scale (VAS) dan Oswestry Disability Index (ODI). Hasil radiologi meliputi Sagittal Vertical Axis (SVA), Pelvic Tilt (PT), dan Lumbar Lordotic (LL).
Hasil: Usia rata-rata subjek adalah 59 (44–77) tahun dengan mayoritas perempuan (70%). Level yang paling terkena dampak adalah L4-L5 (75%). Rerata ODI sebelum operasi dan sesudah operasi berturut-turut adalah 52,4 dan 20,50 (p < 0>
Kesimpulan: Stabilisasi posterior dan fusi antar tubuh lumbal dapat secara signifikan meningkatkan keseimbangan sagital dan hasil klinis pada pasien dengan LDD. Peningkatan LL dan SVA setelah operasi berkorelasi dengan peningkatan ODI dan VAS secara berturut-turut.
