Abstrak


Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Pinang (Areca catechu L.), Biji Kapulaga Jawa (Amomum compactum Soland. ex Maton), dan Daun Sirih Hijau (Piper betle L. ) TERHADAP Staphylococcus aureus


Oleh :
Aksal Anggara Prasetya - M0419002 - Fak. MIPA

Biji Pinang (Areca catechu L.), biji kapulaga (Amomum compactum Soland.ex Maton) ,dan daun sirih (Piper betle L.) dikenal di Indonesia sebagai formulayang digunakan untuk menginang dan digunakan untuk mencegah kerusakan gigi,menjaga kesehatan gusi, dan mencegah bau mulut. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2023 di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 perlakuan meliputi ekstrak tunggal etanol 70% biji pinang, biji kapulaga, dan daun sirih dengan konsentrasi (10 mg/ml,15 mg/ml, 20 mg/ml dan 25 mg/ml) dan ekstrak kombinasi dengan perbandingan (1 : 1 : 1 , 2 : 1 : 1 , 1: 2 : 1, dan 1 : 1 : 2 ) terhadap Staphylococcus aureus dengan metode cakram difusi berdasarkan protokol EUCAST tahun 2022.

Analisis data diameter zona hambat dari ekstrak tunggal dan ekstrak kombinasi menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat kepercayaan 95 %. Aktivitas antibakteri ketiga ekstrak tunggal memiliki konsentrasi terbaik untuk menghambat S. aureus pada 20 mg/ml dengan diameter zona hambat ekstrak etanol biji pinang sebesar 8,7 ±0,570 mm, daun sirih hijau sebesar 7,5±0,395mm, dan biji kapulaga jawa sebesar 7,35 ±0,379 mm. Pada pengujian kombinasi didapatkan rasio 1:1:1 dan 2:1:1 (Pinang : Sirih : Kapulaga) dengan diameter zona hambat masing-masing sebesar 9,6±0,379 mm dan 9,9 ±0,675 mm sebagai rasio kombinasi yang secara signifikan (p < 0>