Penelitian ini berfokus pada unggahan iklan oleh dua kelompok musisi, yaitu band dan solo, yang di dalamnya terdapat kombinasi emoji dan teks. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha mengungkap fungsi dan status relasi emoji dalam kombinasi emoji dan teks dalam iklan tersebut. Kemudian, hasil yang didapatkan dari unggahan kedua kelompok dibandingkan. Selain itu, fungsi emoji dalam bagian-bagian iklan juga dieksplorasi.
Data pada penelitian ini merupakan kombinasi emoji dan teks yang terdapat pada teks iklan oleh musisi band dan solo di Twitter yang diperoleh dengan menggunakan metode simak dan teknik catat. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan sistem Generalyzed System of Image-Text Relation.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para musisi cenderung menghubungkan emoji dengan keseluruhan teks dengan tujuan membentuk sintagma baru dan memposisikan emoji sebagai subordinasi dari teks. Emoji dan teks juga dapat diposisikan secara parallel. Dalam hal hubungan logiko-semantik, para musisi cenderung menghubungkan emoji dengan teks dalam suatu hubungan eksemplifikasi dan ekstensi, yaitu emoji difungsikan sebagai visualisai dan tambahan informasi di luar dari teks. Kemudian, emoji juga dapat berfungsi sebagai unsur sirkumstansi tempat maupun waktu.
Perbedaan penggunaan emoji dan teks oleh kedua kelompok musisi ditemukan pada status hubungan dan hubungan logiko-semantik. Terkait dengan status hubungan, kelompok musisi solo cenderung memposisikan emoji dan teks secara komplementari. Sedangkan musisi dari kategori band, cenderung menjadikan emoji sebagai subordinasi dari unsur tekstual. Kemudian, berkenaan dengan hubungan logiko-semantik, perbedaan ditemukan pada informasi yang ditambahkan oleh emoji yang disematkan dalam hubungan ekstensi. Para musisi solo menambahkan informasi personal lebih banyak daripada musisi band. Secara umum, penggunaan emoji pada musisi solo lebih personal daripada band.
Fungsi emoji juga dipengaruhi oleh fungsi dari teks. Pada headline, emoji berperan dalam menarik perhatian pembaca dengan memberikan visualisasi dari elemen tekstual dan menambahkan informasi berupa gestur tubuh, perasaan, intonasi dan dekorasi. Pada sub-heading, emoji menjadi dekorasi sebagai daya tarik tambah. Dalam body copy, emoji berfungsi sebagai informasi tambahan dan visualisasi dari teks. Pada boxouts, ketika boxouts difungsikan untuk berinteraksi dengan pembaca, emoji menambahkan informasi mengenai gestur, intonasi dan ekspresi visual. Sedangkan, ketika boxouts menambahkan informasi di luar bagian lainnya, informasi pada emoji yang ditambahkan berhubungan dengan hal lain tersebut. Emoji pada tagline difungsikan sebagai tambahan kesan gemerlap dan memberikan visualisasi dari teks. Dalam closing, emoji kebanyakan difungsikan sebagai tambahan informasi mengenai tautan yang ditambahkan.
