Corak remukan adalah corak yang proses pembuatannya telah dimodifikasi dengan cara memecahkan malam pada pola batik yang telah kering sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk. Pada masa ini masih banyak sekali remaja yang enggan memakai batik karena terkesan kuno dan visual motifnya yang kurang menarik untuk mereka. Perancangan ini dilakukan dengan menciptakan motif baru pada batik remukan dengan tema serangga gelap yang terinspirasi dari motif-motif tren masa kini. Motif serangga meliputi kalajengking,kelabang dan kupu-kupu hitam ini akan terlihat estetis dan menyatu ketika dikombinasikan dengan corak remukan. Perancangan ini dilakukan dalam proses yang bertahap selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Gustami yaitu “Tiga Tahap Enam Langkah Menciptakan Karya Seni” yang dimulai dari eksplorasi perancangan dan diakhiri dengan perwujudan karya. Pada perancangan ini terdapat delapan desain dan akan ada tiga desain yang diwujudkan menjadi karya. Hasil perancangan berupa kemeja unisex yang mengkombinasikan motif serangga dengan corak remukan. Kemeja unisex ini digunakan sebagai atasan busana dengan menampilkan kesan santai, berbeda dan unik. Hasil dari perancangan ini adalah sebuah kemeja unisex dengan motif serangga gelap yang diharapkan mampu menarik minat anak muda secara luas terutama pada remaja di komunitas tertentu, agar remaja masa kini yang enggan memakai batik dan malu-malu akan berminat untuk memakai batik dan akrab dengan batik serta ikut melestarikannya dengan senang hati dan lebih percaya diri karena batik yang dipakai oleh mereka sesuai dengan karakter yang dimiliki serta memberikan warna baru untuk batik fashion saat ini.
