Penelitian ini mengidentifikasi implementasi kolaborasi pentahelix yang dilakukan dalam pengembangan Aplikasi Lunpia pada smart tourism destination di Kota Semarang. Model penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan data sekunder berupa dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang dilakukan sudah baik. Keberhasilan kolaborasi dilihat dari beberapa indikator yaitu commitment to common purpose ditunjukkan adanya komitmen dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, STIEPARI, PHRI, PAGERSEMAR dan Jatengnetwork.com pada tujuan bersama, trust among the participants dengan adanya ada kepercayaan antara stakeholder, access to authority dengan pemberian otoritas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kepada stakeholder untuk menjalankan perannya, distributive accountability yaitu pembagian tanggung jawab yang sudah dilakukan dan menyesuaikan lingkup serta porsi masing- masing, information sharing yaitu dengan adanya informasi dalam jaringan kolaborasi tersedia dan terakses mudah, serta access to resources yaitu ketersediaan sumber daya pada jaringan kolaborasi berasal dari sharing antar stakeholder, namun masih ada 2 indikator yang belum terpenuhi dan diperlukan perbaikan yaitu pada indikator network structure dimana tidak adanya hirarki dalam kolaborasi dan governance yaitu tidak adanya dokumen tertulis yang menyatakan siapa yang anggota dan yang bukan anggota dalam jaringan. Saran dari riset sebaiknya diadakan pertemua rutin dan diisi dengan kegiatan evaluasi bersama agar program pengembangan terus berkelanjutan.
