Abstrak


Strategi Komunikasi Puskesmas Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah dalam Menyukseskan Program Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) Periode 2018-2023


Oleh :
Maulidina Zahra Nabila - D0219057 - Fak. ISIP

Poskestren didirikan dengan tujuan untuk membentuk kemandirian pondok pesantren dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya stigma negatif mengenai kebersihan yang kurang terjaga di lingkungan pondok pesantren. Sama halnya terhadap stigma pondok pesantren di beberapa daerah di Indonesia, pondok pesantren di Kecamatan Kaliwungu juga terkenal kumuh, padat, kurang terawat, dan hanya makan seadanya tanpa memperhatikan gizi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Puskesmas Kaliwungu sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di Kecamatan Kaliwungu berinisiatif untuk mendirikan Poskestren sebagai sarana pengedukasian terhadap warga pondok pesantren serta mempersuasi mereka agar dapat menerapkan PHBS, sehingga stigma negatif yang didapatkan pondok pesantren mengenai kebersihan lingkungannya akan berangsur hilang dan berganti dengan stigma positif bahwa pondok pesantren merupakan tempat belajar yang bersih, nyaman, dan menyenangkan.

Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi yang dilakukan oleh Puskesmas Kaliwungu dalam menyukseskan program Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) dengan menggunakan teori perencanaan Charles Berger dan di dukung oleh langkah-langkah strategi komunikasi milik Arifin Anwar. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan melakukan wawancara, observasi, serta studi dokumentasi yang didapatkan dari narasumber maupun internet.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas Kaliwungu berhasil melakukan strategi komunikasi dalam menyukseskan Poskestren. Tahapan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Puskesmas Kaliwungu dalam menyukseskan program Poskestren, yaitu 1) Mengenal khalayak dengan melakukan pemahaman mengenai bagaimana sifat dan perilaku warga pondok pesantren agar peluang mencapai keberhasilan komunikasi akan menjadi semakin tinggi 2) Menyusun pesan secara edukatif dan persuasif untuk mengajak pondok pesantren menyukseskan Poskestren serta dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. 3) Menetapkan metode dengan menggunakan metode canalizing, informatif, edukatif, dan persuasif, 4) Seleksi dan penggunaan media dengan memberikan penyuluhan kesehatan serta memakai media berupa poster sebagai media fisik.