Abstrak
Perbedaan tingkat kelelahan kerja antara shift 1 dan shift 2 di departemen production finishing Pt. Panasonic gobel energy indonesia (pecgi) Bekasi
Oleh :
Widyaningtyas Normawati - R0205043 -
PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI) Bekasi sebagai perusahaan manufaktur menerapkan sistem kerja bergilir (shift work). Shift kerja terutama shift malam banyak menimbulkan keluhan kelelahan karena terpaksa melawan sifat alami. Hal ini perlu mendapat perhatian dari pihak perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa perbedaan tingkat kelelahan kerja antara shift 1 (pukul 07.00 – 16.00 WIB) dan shift 2 (pukul 16.00 – 00.00 WIB) di departemen production finishing.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, data dianalisis secara statistik dan proporsional. Sampel di departemen production finishing diambil secara random sebanyak 30 orang yaitu 15 orang pada shift 1 dan 15 orang pada shift 2 dari populasi yang telah dipurposive memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Variabel penelitian adalah shift work (shift 1 dan shift 2) sebagai variabel bebas dan kelelahan kerja sebagai variabel tergantung. Pengukuran kelelahan kerja dengan menggunakan kuesioner KUPK2. Data disajikan dalam bentuk tabulasi skor nilai, untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan tingkat kelelahan kerja antara shift 1 dan shift 2 maka digunakan uji Independent Sample T-Test dan Paired Sample T-Test.
Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan tingkat kelelahan kerja yang signifikan (p=0,040 < 0,05) antara shift 1 dan shift 2. Terjadi peningkatan skor yang bermakna (p=0,001 < 0,005) antara sebelum dan sesudah kerja pada shift 1 yaitu sebesar 7,667. Terjadi peningkatan skor yang bermakna (p=0,000 < 0,005) antara sebelum dan sesudah kerja pada shift 2 yaitu sebesar 12,8. Sedangkan faktor intrinsik (umur dan status gizi), masa kerja dan lingkungan kerja (kebisingan dan penerangan) yang dapat mempengaruhi kelelahan kerja dapat dikendalikan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kelelahan kerja antara shift 1 dan shift 2 dimana skor kelelahan shift 2 lebih tinggi. Saran untuk tenaga kerja, diharapkan dapat mengatur waktu istirahat dan waktu tidurnya sehingga dapat meminimalisir terjadinya kelelahan.