Abstrak


Pendugaan Umur Simpan terhadap Kandungan Beta Karoten Tepung Labu Madu (Cucurbita moschata Duchesne ex Poiret) dengan Pengeringan Freeze Dryer Menggunakan Model Arrhenius


Oleh :
Nauvela Aulia Syaranamual - H0919073 - Fak. Pertanian

Buah labu madu merupakan buah klimaterik yang banyak mengandung beta karoten. Masalah yang dihadapi dalam produksi tepung labu madu adalah dimungkinkan terjadi perubahan kadar beta karoten dalam bahan. Pendugaan umur simpan perlu dilakukan terhadap tepung labu madu yang dihasilkan dari proses penepungan untuk memberikan jaminan mutu bagi konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pretreatment dan suhu terhadap kandungan beta karoten tepung labu madu dan umur simpan tepung labu madu dengan pretreatment dan tanpa pretreatment dehidrasi osmosis dari hasil pengeringan menggunakan freeze dryer dengan metode ASLT model Arrhenius. Penelitian ini dilakukan dengan menyimpan produk pada suhu 35, 45, dan 55 ℃. Pengamatan dilakukan secara berkala setiap tiga hari sekali sehingga didapatkan 6 titik pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pretreatment dan suhu berpengaruh signifikan terhadap kandungan beta karoten tepung labu madu dimana setiap perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan beta karoten tepung labu madu. Tepung labu madu dengan perlakuan dehidrasi osmosis menggunakan kadar garam 15% memiliki umur simpan yang lebih pendek dibandingkan tepung labu madu tanpa perlakuan dehidrasi osmosis. Umur simpan tepung labu madu tanpa perlakuan dehidrasi osmosis pada suhu 25, 35, 45, dan 55 ℃ secara berturut-turut adalah 16 hari, 13 hari, 11 hari, dan 9 hari. Sedangkan umur simpan tepung labu madu dengan perlakuan dehidrasi osmosis pada suhu 25, 35, 45, dan 55 ℃ secara berturut-turut adalah 14 hari, 11 hari, 10 hari, dan 8 hari.