Potensi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kota Surakarta memiliki nilai yang tinggi. Peningkatan jumlah UMKM yang cukup pesat menurut data dari Dinas Koperasi Kota Surakarta dan UMKM bahwa pada tahun 2011 Kota Surakarta memiliki jumlah UMKM sebanyak 10.362 unit menjadi 43.618 unit pada tahun 2015. Dari permasalahan tersebut menghasilkan pemikiran untuk menciptakan pusat bisnis yang memiliki tujuan tidak hanya untuk memasarkan produk kreatif, juga sebagai sarana menumbuh-kembangkan industri kreatif di Kota Surakarta dengan membawa beberapa sektor, yaitu desain, kerajinan, pakaian (fashion), dan kuliner. Perpaduan beberapa fungsi yang dibawakan dan dikemas dalam satu bangunan memerlukan strategi desain yang baik agar konfigurasi antar ruang tercipta dan terintegrasi dengan baik sehingga dapat mendukung kebutuhan serta aktivitas industri kreatif dengan sirkulasi yang efektif pada bangunan. Untuk mewadahi semua hal itu dirancanglah bangunan yang menerapkan konsep connect yang diharapkan dapat menjembatani pengenalan komunitas kreatif pada publik. Diawali dengan penggalian ide dan pengumpulan data yang selanjutnya disimpulkan menjadi pedoman dalam analisis perancangan plaza UMKM dan ruang publik. Hasil dari analisis yang dilakukan dapat digunakan sebagai penerapan konsep connect pada bangunan yang saling terintegrasi sehingga mampu menjawab kebutuhan komersial serta terciptanya ruang publik kreatif di Kota Surakarta.
