Latar Belakang: Masih tingginya prevalensi pasien IMA-EST yang datang sebagai late presenters di Indonesia seiring dengan perkembangan dan kemajuan tatalaksana pasien IMA-EST patut menjadi sebuah perhatian. Standar baku emas tatalaksana IMA-EST dengan IKP-Primer masih sangat terbatas. Hingga kini, belum terdapat suatu model stratifikasi resiko bagi pasien late onset IMA-EST padahal populasi ini memiliki resiko luaran klinis buruk yang lebih tinggi. Laju jantung sebagai salah satu faktor yang disinyalir berpengaruh pada luaran pasien pada model stratifikasi resiko pasien IMA-EST secara umum diteliti perannya pada populasi ini. Diharapkan penelitian ini menjadi penelitian awal untuk tersusunnya suatu model utuh stratifikasi resiko pasien IMA-EST late onset.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien IMA-EST di RSUD Pandan Arang, RS UNS, dan RSUD Dr. Moewardi pada periode Maret 2021 s.d September 2023. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan 70 pasien IMA-EST late onset (rata-rata usia 58.45714 ± 9.7 tahun). Diperoleh data demografi, status merokok, komorbiditas, laju jantung admisi dan 24 jam, pemeriksaan EKG, tindakan selama masa perawatan, dan data perkembangan pasien terintegrasi untuk kemudian dianalisis dengan (1) uji korelasi spearman (2) Uji chi kuadrat (3) Analisa tingkat kesintasasn kurva Kaplan-meier dengan SPSS 26.0 for windows.
Hasil: Dari 70 pasien, didapatkan angka kejadian kardiovaskular mayor pada populasi adalah 36 pasien (51.4%). Perubahan laju jantung 24 jam pertama memiliki korelasi positif yang signifikan dengan kejadian kardiovaskular mayor selama masa perawatan (r=0.26;p=0.03). Sub-grup analisis variabel laju jantung menunjukan bahwa peningkatan laju jantung >10kpm memilki korelasi positif dengan signifikansi nyata meningkatkan resiko kejadian kardiovaskular mayor selama masa perawatan (OR=4.239(95%CI=1.220-14.728);p=0.018). Analisis kurva tingkat kesintasan Kaplan-meier menunjukan tingkat probabilitas insidensi kejadian kardiovaskular mayor selama masa perawatan yang paling tinggi pada kelompok dengan peningkatan laju jantung >10 x /menit dengan perbedaan insidensi antar kelompok perubahan laju jantung 24 jam pertama yang signifikan (p log rank = 0.016.
Simpulan: Terdapat peran signifikan peningkatan laju jantung >10x/menit pada 24 jam pertama perawatan terhadap kejadian kejadian kardiovaskular mayor selama masa perawatan pasien IMA-EST late onset sebesar 4.239 kali lipat