Abstrak


Pengaruh Level Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Penjaja Makanan Di Kantin UNS dalam Penggunaan Minyak Goreng Berulang serta Hubungannya dengan Kualitas Minyak Goreng


Oleh :
Annisa Estiqomah - H0919014 - Fak. Pertanian

Pengaruh Level Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Penjaja Makanan Di Kantin UNS dalam Penggunaan Minyak Goreng Berulang serta Hubungannya dengan Kualitas Minyak Goreng

Annisa Estiqomah

H0919014

ABSTRAK­

Minyak goreng banyak digunakan oleh masyarakat untuk menggoreng makanan. Tingginya harga minyak goreng mendorong pedagang gorengan untuk memanfaatkan minyak goreng secara berulang sehingga mengalami penurunan kualitas. Pengetahuan dan sikap penjaja makanan berpotensi menjadi faktor dominan penentu perilaku penggunaan minyak goreng dan kualitas minyak goreng yang digunakannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan level pengetahuan, sikap, dan perilaku penjaja makanan di kantin Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dalam penggunaan minyak goreng berulang serta kualitas minyak goreng yang digunakannya. Level pengetahuan, sikap, dan perilaku sejumlah 35 penjaja makanan di kantin UNS dievaluasi menggunakan kuesioner yang mencakup 8 pertanyaan pengetahuan, 9 pertanyaan sikap, dan 8 pertanyaan perilaku. Kualitas minyak goreng dievaluasi menggunakan parameter FFA, PV, dan TBARS. Uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku penjaja makanan di kantin UNS mengenai penggunaan minyak goreng berulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan sikap (χ2 = 0,658, P = 0,956) dan pengetahuan dengan perilaku (χ2 = 6,138, P = 0,189) dalam penggunaan minyak goreng. Sementara itu, sikap berhubungan dengan perilaku (χ2 = 12,262, P = 0,016) dalam penggunaan minyak goreng. Level pengetahuan, sikap, dan perilaku penjaja makanan tidak berhubungan dengan jenis kelamin, usia, pendidikan, maupun domisili responden. Perilaku responden tidak berhubungan dengan kualitas minyak goreng yang digunakannya, dilihat dari hasil uji kimia FFA (χ2 = 1,101, P = 0,577), PV (χ2 = 1,575, P = 0,455), maupun TBARS.