Abstrak


Hubungan Obesitas dengan kejadian Batu Ginjal di RS Dr. Moewardi, Surakarta


Oleh :
Inge Rizka Kurnia - G0020120 - Fak. Kedokteran

Inge Rizka Kurnia, G0020120, 2023. Hubungan Obesitas dengan Kejadian Batu Ginjal di RS Dr. Moewardi. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Orang dengan obesitas cenderung memiliki BMI yang berlebih dan memiliki pH urin yang lebih rendah daripada orang yang memiliki BMI normal. BMI akan berbanding terbalik dengan pH urin pada pasien batu ginjal. Insulin seharusnya dapat meningkatkan kemampuan ginjal untuk memecah ekskresi kalsium. Namun, pada orang dengan obesitas, terdapat kecenderungan terjadinya resistensi insulin. Oleh karena itu, seseorang dengan obesitas memiliki korelasi positif terhadap pembentukan batu ginjal, termasuk kalsium, oksalat, dan natrium dengan pH urin yang lebih rendah. Kelainan ini juga diimbangi dengan penurunan volume urin dan ekskresi sitrat. Pasien obesitas yang lebih cenderung mengkonsumsi makanan tinggi kalsium oksalat seperti daging, cokelat, bayam, buah kering, dan anggur memiliki resiko lebih tinggi terkena batu ginjal.

Metode: Menggunakan teknik analisis data uji bivariat menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Science) dengan Uji Pearson Chi-Square dan Uji Eksak Fisher untuk mengetahui pengaruh obesitas dengan kejadian batu ginjal di RS Dr. Moewardi Surakarta.

Hasil: Pada uji Pearson Chi Square didapatkan nilai ekspektasi sebesar 3,96 pada pasien obesitas yang mengalami batu ginjal dan jika nilai ekspektasi < 5 xss=removed>

Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan atau hubungan antara batu ginjal dengan obesitas.