Abstrak


PERAN TUMBUHAN BERBUNGA TERHADAP KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN MUSUH ALAMI PADA PERTANAMAN KOPI


Oleh :
Muhammad Hafizh Dwiyatno - H0714094 - Fak. Pertanian

Indonesia merupakan negara produksi kopi terbesar kedua di ASEAN setelah Vietnam. Volume ekspor kopi Indonesia pada tahun 2015 mencapai 502.021 ton dengan nilai 1.197.735.000 USD dan pertumbuhan sebesar 15,24%. Namun, produktivitas kopi di Indonesia merupakan terendah kedua di ASEAN setelah Myanmar, dengan 740 kg/ha. Menurunnya produksi dikarenakan serangan hama yang dipicu oleh rendahnya populasi musuh alami. Penanaman tumbuhan berbunga rosela (Hibiscus sabdariffa) dan orok-orok (Crotalaria juncea) merupakan cara untuk memanipulasi habitat yang diharapkan meningkatkan populasi musuh alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penanaman rosela dan orok-orok terhadap keragaman dan kelimpahan musuh alami. Metode penelitian yang digunakan scan sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sejumlah 30 sampel ranting kopi dan 30 sampel tumbuhan berbunga disetiap petak. Terdapat 3 perlakuan tumbuhan berbunga (rosela selang 6 baris tanaman kopi/P1, orok-orok selang 6 baris tanaman kopi/P2, orok-orok dan rosela selang 6 baris tanaman kopi/P3) dan kontrol (tanpa rosela dan orokorok/P0). Variabel yang diamati adalah jenis dan jumlah musuh alami, aktivitas harian musuh alami, tingkat parasitasi, dan perkembangan populasi musuh alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi musuh alami tertinggi dan paling beragam terdapat pada P3 dengan 71 ekor dari 19 genus pada ranting kopi. Musuh alami terlihat lebih beragam dan aktif di saat pagi (08.00-10.00) hingga siang (12.00-14.00) dibandingkan sore hari (15.00-17.00). Tingkat parastasi telur Lawana sp. oleh Trichogramma sp. tertinggi terdapat di P3 sebesar 44,1?n tidak ditemukan parasitoid dari hama penggerek buah kopi/PBKo (Hypothenemus hampei) di seluruh petak perlakuan. Populasi musuh alami tertinggi pada ranting kopi terdapat saat kopi berbunga.