Abstrak


PERBEDAAN LIVOR MORTIS PADA TIKUS WISTAR AKIBAT INDUKSI ORGANOFOSFAT DAN MATI NORMAL


Oleh :
Muhammad Shokhiful Wafa Arya Wida Sena - G0020159 - Fak. Kedokteran

Muhammad Shokhiful Wafa Arya Wida Sena, G0020159, 2023. Perbedaan Livor Mortis pada Tikus Wistar Akibat Induksi Organofosfat dan Mati Normal. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Latar Belakang: Livor mortis merupakah salah satu tanda kematian sekunder yang dapat digunakan untuk memperkirakan waktu dan penyebab kematian. Livor mortis ditandai dengan terbentuknya lebam pada bagian terbawah tubuh. Organofosfat merupakan pestisida paling toksik dan sering mengakibatkan keracunan pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan livor mortis akibat keracunan organofosfat dengan mati biasa (deserebrasi) menggunakan tikus wistar.
Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan posttest only control group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hewan Uji Coba FK UNS pada bulan Maret-April 2023. Jumlah sampel yakni tikus wistar jantan dengan berat 150-200 gram yang berjumlah 32 ekor dibagi menjadi 2 kelompok: kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan akan dilakukan induksi organofosfat diazinon 1,16 ml dengan sonde lambung dalam satu kali pemberian. Data diolah dengan analisis univariat lalu diuji dengan Independet t-Test.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan perbedaan bermakna (p<0>Simpulan: Terdapat perbedaan waktu terbentuk, menetap, dan warna livor mortis antara tikus akibat induksi organofosfat dengan mati biasa. Namun tidak didapatkan perbedaan distribusi lebam mayat.