Abstrak


HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI ORANG TUA DENGAN DERAJAT HEMOFILIA PADA PASIEN ANAK DI RSUD DR. MOEWARDI


Oleh :
Alfi Nazilatun Ni`mah - G0020019 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Pada tahun 2020, di Indonesia telah tercatat 2.797 menyandang hemofilia dengan populasi penduduknya sebanyak 273 juta jiwa. Perawatan hemofilia menuntut pasien dan keluarga beradaptasi dengan kondisi penyakitnya. Manifestasi penyakit berbeda-beda sesuai derajat hemofilia pasien sehingga dapat menentukan risiko perdarahan yang terjadi dan prosedur penanganan yang harus dilakukan segera. Dalam berbagai penelitian, diagnosis hemofilia sebagai penyakit herediter dapat mempengaruhi kehidupan orang tua, baik kualitas hidup hingga psikososial orang tua. Orang tua cenderung merasa bersalah, stres terhadap respon perawatan anak, dan lebih protektif terhadap keseharian anak. Fenomena tersebut menunjukkan peran penting orang tua dan keluaga atas penyakit hemofilia yang diderita anak. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan tingkat depresi orang tua dengan derajat hemofilia pada pasien anak di RSUD dr. moewardi.

Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di poliklinik anak RSUD Dr. Moewardi. Data diambil berdasarkan wawancara dan pengisian kuesioner Beck Depression Inventory-II (BDI-II) pada orang tua pasien hemofilia anak RSUD Dr. Moewardi.

Hasil: Pada hasil analisis uji korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi r= -0.165 yang berarti hubungan tingkat depresi orang tua dengan derajat hemofilia anak tergolong lemah dan berdasarkan nilai signifikansi didapatkan p-value sebesar 0.368 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi orang tua dengan derajat hemofilia anak RSUD Dr. Moewardi.

Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi orang tua dengan derajat hemofilia anak RSUD Dr. Moewardi.