Abstrak


Evaluasi Pendosisan Furosemid pada Pasien Penyakit Kardiovaskular dengan Gangguan Fungsi Ginjal di RSUD Dr.Moewardi Surakarta


Oleh :
Dzakiyyatul Haniifah - M0619018 - Fak. MIPA

Gangguan fungsi ginjal meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung, begitupula sebaliknya. Pada penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal, furosemid digunakan untuk mengatasi volume overload. Pada penyakit ginjal kronis, hanya sekitar 15-20% dosis furosemid yang sampai pada cairan tubulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pendosisan furosemid serta luaran terapi pada pasien penyakit kardiovaskular dengan gangguan fungsi ginjal, dan hubungan antara keduanya. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan pendekatan retrospektif yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Populasi penelitian ini merupakan pasien penyakit kardiovaskular rawat inap dengan penyerta penyakit ginjal kronis yang mendapatkan terapi furosemid. Data yang diperoleh berupa data dosis furosemid, volume urin, serum kreatinin, dan data demografi pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada periode Januari sampai Desember tahun 2020 – 2022. Hasil menunjukkan sebanyak 75 rekam medis pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi penelitian adalah pasien dengan diagnosa gagal jantung berdasarkan klasifikasi New York Heart Association kelas III dan IV dengan penyakit ginjal kronis. Pasien yang memperoleh pendosisan sesuai sebanyak 65 pasien (86,67%), dan dosis tidak sesuai 10 pasien (13,33%). Luaran terapi tercapai sebanyak 48 pasien (64,00%) dan tidak tercapai sebanyak 27 pasien  (36,00%). Berdasarkan uji Chi-square dan Fisher’s exact, terdapat asosiasi signifikan antara pendosisan dengan luaran terapi furosemid (P=0,030 PR 2,275 CI  1,318-3,926).