Abstrak


Hubungan Usia Pertama Pemberian MPASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwantoro I


Oleh :
Naufal Sera Musthafa - G0020169 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Stunting merupakan suatu kondisi yang menjadi perhatian kesehatan di  dunia. Balita yang mengalami stunting mengalami dampak besar di kehidupan kedepannya seperti kesehatan, kecerdasan, dan tumbuh kembang anak. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan yang diberikan pada balita sejak usia 6 bulan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan dan nutrisi balita selain ASI. Namun beberapa balita mendapatkan MP-ASI pada usia >6 bulan, sehingga balita cenderung mengalami malnutrisi dapat berakibat stunting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia pertama pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah balita yang tercatat di rekam medis Puskesmas Purwantoro I yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan purposive sampling yang berjumlah 100 balita. Variabel bebas adalah usia pertama pemberian MP-ASI dan variabel terikat adalah kejadian stunting. Data analisis menggunakan uji spearman dengan aplikasi SPSS versi 25.
Hasil: Pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama banyak, yaitu 50 balita. Sebagian besar usia pertama pemberian MP-ASI adalah 6 bulan berjumlah 75 balita, usia balita terbanyak adalah 48-59 bulan sejumlah 67 balita. Ditemukan kategori Z-score TB/U terbanyak adalah < -2 SD sejumlah 49 balita. Hasil ini dianalisis menggunakan uji Spearman dan didapatkan nilai signifikansi 0,297 (sig. 2 tailed > 0,05).
Simpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara usia pertama pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Purwantoro I