Abstrak


Pengaruh Asupan Biscuit Porang (Amorphophallus muelleri) Terfortifikasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera, Lamk) terhadap Luas Glomerulus dan Inflamasi Interstitial Ginjal Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Obesitas


Oleh :
Nisrina Ulayya Safitri - G0020172 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Inflamasi dan stress oksidatif akibat tingginya insidensi obesitas dapat berujung pada gambaran histopatologi ginjal. Fitokimia daun kelor bersifat antioksidan dan antiinflamasi, serta glukomanan berperan dalam penurunan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan luas glomerulus dan skor inflamasi interstitial serta efektivitas peningkatan dosisnya setelah diberi asupan biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan randomized postest control group design. Tikus jantan Wistar 30 ekor dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok normal (KN) diberi pakan standar, Kelompok induksi (KP) diberi pakan tinggi lemak tinggi fruktosa, Kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) diberi biscuit porang terfortifikasi tepung daun kelor dengan variasi dosis bubuk daun kelor 150, 250, dan 350 mg/200grBB setelah diinduksi. Luas glomerulus diukur dengan image raster. Hasil luas glomerulus dan skor inflamasi interstitial dianalisis dengan oneway ANOVA dan post hoc Tukey HSD. Korelasi luas glomerulus dan skor inflamasi interstitial dengan peningkatan dosis dianalisis dengan Pearson. Hasil: Tidak terdapat perbedaan signifikan luas glomerulus antar seluruh kelompok dan tidak terdapat korelasi antara luas glomerulus dengan peningkatan dosis bubuk daun kelor. Terdapat perbedaan signifikan pada skor inflamasi interstitial antara KN-KP, KN-P1, KN-P2, KN-P3, KP-P3, P1-P3 dan P2-KP. Korelasi antara inflamasi interstitial dan peningkatan dosis bubuk daun kelor bernilai p=0,000 dan r=-0,776. Simpulan: Terdapat perbedaan skor inflamasi interstitial ginjal tikus wistar model obesitas setelah pemberian asupan biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor dengan dosis bubuk daun kelor 350 mg/200 grBB sedangkan pada luas glomerulus tidak terdapat perbedaan. Terdapat korelasi negatif berkekuatan kuat antara peningkatan dosis bubuk daun kelor dengan inflamasi interstitial.