Abstrak


Hubungan Frekuensi Bangkitan dengan Keterlambatan Motorik pada Penderita Epilepsi Umur 3-24 Bulan di RS Dr. Moewardi


Oleh :
Gita Sari Pitaloka - G0020109 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Epilepsi disebabkan karena adanya serangan di otak dengan perpindahan sel saraf yang abnormal, tidak teratur, terjadi berulang-ulang, dan dapat bermanifestasi ke gangguan motorik, sensorik, bahkan fungsi psikis. Masa depan anak sangat ditentukan oleh periode emas atau disebut sebagai masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Karena saaat periode emas, terjadi perkembangan yang signifikan pada otak sehingga, rentan pengaruh dari luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara frekuensi bangkitan dengan keterlambatan motorik pada penderita epilepsi usia 3-24 bulan di RS Dr. Moewardi. 

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif melalui pendekatan potong lintang cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei hingga September 2023 di Poli Neuorologi Anak RS Dr. Moewardi. Terdapat 45 sampel yang diuji melalui statistik Chi-square pada aplikasi SPSS

Hasil: Pada hasil uji statistik chi-square yang dilakukan didapatkan nilai P-Value sebesar 0,000 (P<0>

Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi bangkitan dengan keterlambatan motorik pada penderita  epilepsi usia 3-24 bulan.