Narkoba merupakan jenis kejahatan extraordinary crime karena mampu merusak sebuah bangsa. Narkoba tidak hanya terjadi di kota-kota besar, akan tetapi terjadi pada kota-kota yang sedang berkembang sepeti Kota Mataram. Kasus Narkoba di Mataram terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan fasilitas pelayanan rehabilitasi narkoba yang ada di Kota Mataram masih sangat minim dari segi jumlah maupun kualifikasi bangunan yang sesuai standar kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pusat rehabilitasi narkoba di Kota Mataram sebagai tempat rehabilitasi yang dapat membantu individu pulih dari narkoba. Pusat rehabilitasi narkpba di kota Mataram menggunakan pendekatan healing environment karena harus dapat mengatasi stress pada klien selama menjalani proses rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang terbagi menjadi beberapa tahapan dimulai dengan mengidentifikasi isu dan permasalahan yang akan diteliti. Selanjutnya, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur mengenai healing environment. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut sebagai pedoman dalam proses perancangan. Hasil penelitian mencakup penerapan tiga aspek healing environment, yaitu aspek alam, indra, dan psikologis, dalam konsep pengolahan tapak, peruangan dan bentuk bangunan.
